SETANDAN PURNAMA
bias cakrawala memecah purnama,
sayap mega menabuh genta
luruh waktu pada serpihan asa
tentang kidung takbir rekah
detak irama orekstra doa
biarlah malam memeluk sunyi,
di atas sajadah luka, mendera
gurindam senyap menabur perih
aku tekapar di bantaran dermaga
sekerat jiwa api membakar nafsu
muara kesiur nama, Tuhan!
kuseduh dengan cerita air mata
setandan purnama,
di ceruk mata hati, mata luka
darah-darah deraikan kobaran rindu
pada sekuntum tasbih,
di reranting malam yang lindap
Madura, 24 Mei 2021.
SAPULAH CERUK DI LAUT MATAMU
biarlah,
matamu memendam seribu sungai
pada cakrawal yang sedekap,
sunyi membalut sekeping keriput duka
tentang nyanyian ilalang yang resah
di pusaran dermaga laut menjerit
pulanglah,
membawa kabar sekuntum kejora
membalut luka,
di palung hatimu yang cekat
mendulang kerak lampion kelam
doa terpatah menggurat sepah pilu
kembalilah,
pada Tuhanmu dengan raut bunga!
Madura, 24 Mei 2021.
BIRU LAUT SERPIHAN LUKA
elegi sekuntum kasturi,
tentang lagu mentari di peluk pertiwi
genggamlah jiwa,
dengan separuh rembulan di cakrawala
peluklah perih,
sekabut laut serpihan luka
semailah malam,
di atas tasbih sajadah kelana
damailah jiwa,
di atas jembatan sirotol mustakim!
Madura, 24 Mei 2021.
Mantab Bapak Rusdi El-umar
semoga kami juga bisa kreatif