PELUK CINTA DI TANAH SURGA
(Senarai Kasih Buat KH. Maimun Zubier)
pada pematang tasbih-Mu,
riak purnama bertabur anjangsana
riuh zikir Jibril, dan takbir Isroil
jabarkan langit petala takdir
auramu bertangkai pelangi, Mbah!
ketika gugur kamboja tergerai
menabuh sangkakala emas
berpigora derai setaman kembang
tercabar pilu duka air mata
kembara senja tangisan bunga
menara takdir menuju qadrat-Nya
menyemai kelopak perih,
di sudut al-Haram roh suci itu bertahta
aroma al-Aswad memeram merah delima
thawaf dan sa’i deru riuh semesta
kembaramu, Mbah!
pancasona rindu abandira
menabur biang bunga leli
setangkup mawar aroma melati
wahai jiwa yang tenang,
kembalilah kepada Robb-mu
dalam peluk cium aliran sungai surga
di sini,
sekuntum pilu merangkai luka
di sana,
rohmu berpeluk irama jannah
Madura, 06072019.
SETAJAM RINDU RAMADANÂ
seharum putik mawar,
setangkai rinduku padamu, Ramadan!
menyayat butiran debu
menjadi nyanyian ilalang, sabda alam
cahaya auramu pendarkan semista,
ramadanku, mendawai kidung kecapi
menabur riak-riak senja,
setajam cinta-Mu,
dipeluk rindu Ramadan
bercermin pada langit,
pintu surga berderai, melandai doa-doa
di atas sajadah beribu purnama
kesiur angin sagara, rebah menjulang
membakar rantai gelang iblis
diseduh selaksa kobar api
memagut al-Kautsar,
selendang bianglala selimut nirwana
nafiri bersenandung ayat-ayat Tuhan
setangkai rinduku padamu, Ramadan!
mengayuh bahtera gelombang cinta
lekuk tarian takbir-Mu,
mendedah seteguk air deru taman surga
setandan zikir pada-Mu, Tuhan!
ingin kusemai dalam kemarau dadaku
di tepian perigi sabda,
riuh nyanyi syahadah rindu
Ramadan,