Setelah santri Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, kini sejumlah santri di pesantren di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dinyatakan positif terpapar virus Corona. Akibatnya, penutupan akses jalan menuju lingkungan pesantren diperpanjang.
Saat ini, berdasarkan keterangan Bupati Pati Haryanto, terdapat 9 santri yang positif Covid-19. Status itu dikonfirmasi berdasarkan hasil tes swab. Sembilan santri tersebut kini diisolasi di Hotel Kencana untuk memperoleh perawatan intensif. “Sembilan santri itu termasuk orang tanpa gejala (OTG),” ujar Haryanto kepada wartawan, Senin (3/8/2020).
Menurutnya, 9 santri yang positif Covid-19 tersebut berasal dari pesantren anak di Desa Kajen yang jumlahnya santrinya mencapai 105 orang. Selain itu, ada tiga orang anggota keluarga pengasuh pondok pesantren tersebut yang sebelumnya telah lebih dahulu dinyatakan positif Corona, hasil tes swab mereka yang kedua kali juga masih menunjukkan hasil positif.
Agar tak menjadi klaster baru penyebaran virus Corona di Pati, Forum Komunikasi Pengasuh Pondok Pesantren se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK) memperpanjang penutupan akses jalan menuju pondok-pondok pesantren yang ada di Kajen. Perpanjangan penutupan akses jalan itu tertuang dalam Maklumat FKPPK yang dikeluarkan pada 2 Agustus 2020 dan ditandatangani Ketua Satgas Jogo Santri FKPPK Itqonul Hakim. Sebelumnya, maklumat serupa diterbitkan pada 21 Juli ketika ada satu orang anggota keluarga pondok pesantren dinyatakan positif Corona.
“Siang dan malam kami selalu keliling untuk memastikan tidak ada aktivitas keluar dan masuk seluruh pesantren, kecuali untuk urusan logistik dan kesehatan. Sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Itu sebagai ihtiar agar tidak ada persebaran Covid-19 ke pesantren lain,” demikian penjelasan Itqonul Hakim.
Maklumat itu berlaku bagi seluruh pesantren yang berada di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, dan sekitarnya. Di Desa Kajen ini tercatat ada sebanyak 70-an pondok pesantren baik putra maupun putri dengan jumlah kumulatif 20.000-an santri. Selain itu, terdapat 12 madrasah/SMK di lingkungan pesantren. Maklumat itu juga mengingatkan agar seluruh warga pesantren yang tergabung dalam forum tersebut untuk menjalankan protokol kesehatan.