Buku merupakan investasi dari leher ke atas. Kita berharap mendapat hidup yang lebih baik dengan membaca buku. Sayangnya, hal itu sia-sia. Sebab, tanpa sadar kita justru melupakan wawasan atau inti sari dari buku tersebut. Padahal, waktu ialah sumber daya kita yang paling berharga yang tidak boleh disia-siakan. Investasi yang kita lakukan dalam membaca harus memiliki dampak positif dan langgeng bagi kehidupan kita.
Di artikel ini, saya akan memberikan strategi untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dari buku yang kita baca. Bisa dimulai dengan belajar filosofi baru atau membaca karya fiksi yang dapat membantu kita dalam mengingat serta mendapatkan wawasan untuk kehidupan yang lebih baik. What you read can give you access to untold knowledge. But how you read changes the trajectory of your life. Apa yang kamu baca dapat memberikan akses ke pengetahuan yang tak terbatas. Tetapi, caramu membaca dapat mengubah jalan hidupmu.
Active Reading
“Setiap kali saya membaca buku yang bagus, saya merasa sedang membaca semacam peta, peta harta karun, dan harta yang saya tuju sebenarnya adalah diri saya sendiri. Tetapi setiap peta tidak lengkap, dan saya hanya akan menemukan harta karun itu jika saya membaca semua buku, sehingga proses menemukan diri terbaik saya adalah pencarian tanpa akhir. Dan buku-buku itu sendiri tampaknya mencerminkan gagasan ini. Itulah sebabnya plot setiap buku dapat diringkas menjadi ‘seseorang mencari sesuatu.’” —Matt Haig, Reasons to Stay Alive
Membaca aktif berarti terlibat dengan sebuah buku di semua langkah dalam proses membaca. Dari memutuskan untuk membaca hingga refleksi setelahnya, kita memiliki rencana tentang bagaimana mencerna dan mempelajari apa yang ada di dalam buku. Memberi ruang untuk buku dengan inti sari di dalamnya agar kita renungkan.
Contohnya saat membaca esai Okky Madasari di Jawa Pos tentang Oknum Hoax. Saya menghubungkan topik tersebut dengan buku Noam Chomsky Politik Kuasa Media. Jika dulu sebelum perang dunia II terjadi, suara publik dibungkam dengan keterbatasan alat dan dialihkan dengan acara-acara hiburan di media.