TAMBANG HATIKU SAYANG Jika kau mau menggali kekayaan Ibu Pertiwi Tambanglah hatiku, Sayang Jangan buminya Sebab ketika kau mengebor bumi Kau juga mengoyak-ngoyak rahimnya Maka…
View More TAMBANG HATIKU SAYANGPopuler
Chromatica: Moksa melalui WarnaMalam ini, di antara aroma dupa yang menyala pelan, saya membaca kembali ka...
Membaca Kembali “Guruku Orang-orang Pesantren”Di tangan KH Saifudin Zuhri, pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu ag...
Retrospeksi PesantrenKenapa di Indonesia ada pondok pesantren, lembaga pendidikan keagamaan yang...
Pesantren sebagai Subkultur, Masih Relevankah?Pada tahun 1972, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) menulis artikel ringkas nam...
Trending
Santri, Songkok, dan Identitasnya*“Santrè Latee sè ta’ asongko’an, ta’ èakoa tang santrè” demikian yang al-ma...
Pesantren, Kitab Ta’lim, dan FeodalismeBelakangan ramai beredarnya framing negatif terhadap keberadaan pondok pesa...
Syekh Nawawi dan Multatuli*Merenungkan Bias Kolonial dalam Tubuh Kita Banten adalah marâh labîd, ‘temp...
