Bapak Mohammad Diponegoro (selanjutnya: Bapak Dipo, Pak Dipo), izinkan saya menulis dan mengirimkan surat ini sebagai bentuk pekabaran, atau barangkali sekadar tanda hormat dan rindu,…
View More Surat Kedua: Kepada Pak Dipo (28 Juni 1928–9 Mei 1982)Populer
- Robohnya Pesantren Kami
Tragedi itu memang terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Budu...
- Haurkuning, Pesantrennya Ilmu Alat
Nama Haurkuning sudah tidak asing lagi di kalangan kaum sarungan Jawa Barat...
- Menggali Tujuan Al-Qur’an dari Tafsir Maqasidi
Tafsir Maqasidi adalah pendekatan penafsiran Al-Qur'an yang berfokus pada p...
- Fikih vs Tubuh Perempuan: Menguji Batasan Haid
Persoalan haid selalu menempati posisi yang unik sekaligus rumit dalam khaz...
- AI dan Celah antara Kesadaran dengan Komputasi
Arus perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) telah bergeser dari narasi linear...
Trending
- Luka Pesantren dan Framing Trans7
Beberapa waktu lalu dunia pesantren mengalami luka akibat robohnya bangunan...
- Rumah Ibadah sebagai Simbol Peradaban
Setiap kali mendengar kata “rumah ibadah,” yang terlintas di benak kita bia...