Bapak Mohammad Diponegoro (selanjutnya: Bapak Dipo, Pak Dipo), izinkan saya menulis dan mengirimkan surat ini sebagai bentuk pekabaran, atau barangkali sekadar tanda hormat dan rindu,…
View More Surat Kedua: Kepada Pak Dipo (28 Juni 1928–9 Mei 1982)Populer
Mabuk Agama dan Pasar SpiritualDalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, “Agama itu nasihat.” Namun hari in...
Pesantren dan Propaganda Anti-FilsafatDulu semasa saya masih mondok di Madura, ada sebuah doktrin bahwa ilmu fils...
Komunis sebagai Wadah Perjuangan Santri SurakartaKetika kata “komunisme” dan “Islam” disandingkam, kesan pertama kali yang m...
Fikih dan Tubuh Perempuan: Tak Haram Tanpa MahramPerdebatan soal boleh tidaknya perempuan bepergian tanpa mahram seringkali...
Lesbumi dan Revitalisasi Seni Budaya Pesantren*Ada fenomena defisit seni budaya di kalangan umat Islam, khususnya di lingk...
Trending
Retrospeksi PesantrenKenapa di Indonesia ada pondok pesantren, lembaga pendidikan keagamaan yang...
Lari dari Medsos ke Semaan Puisi*—Catatan pengantar Semaan Puisi dan Haul Sastrawan 2025. Bismillah. Saudara...
