MALAM YANG DIPENUHI KEGELISAHAN Ketika malam menelan seluruh cahaya rembulan Aku hanya berani mengintai di balik tirai Menyembunyikan kegelisahan yang semakin terburai Hingga air mata…
View More MALAM KEGELISAHANTag: puisi santri
DI RAMBUTMU SURGA BERKIBAR
DI RAMBUTMU SURGA BERKIBAR-KIBAR : Mahsa Amini Di rambutmu kulihat surga berkibar-kibar memanggilmu pulang di rambutmu surga berkibar-kibar sebabnya ia kelak menjadi saksi bahwa tuhan…
View More DI RAMBUTMU SURGA BERKIBARSEHELAI RAMBUT SETAJAM MAUT
SEHELAI RAMBUT SETAJAM MAUT —mengenang Mahsa Amini tetapi di kotamu, mahsa maut menyelinap di sela rajut benang kerudungmu sehelai rambutmu menyembul menyusup masuk di antara…
View More SEHELAI RAMBUT SETAJAM MAUTAYAT-AYAT SUNYI
AYAT SUNYI sesungguhnya sebelum izrail datang manusia telah dibunuh pikiran dan air matanya sendiri kecuali mereka yang yang beriman kepada sepi dan alam abadi. AYAT…
View More AYAT-AYAT SUNYITUHAN MAHA ASYIK
TUHANKU MAHA ASYIK Tuhanku itu maha asyik tapi kitanya kurang masyuk karena suka milih-milih Tuhan berdasar fatwa: hidup itu pilihan Tuhanku itu sungguh asyik Pandai…
View More TUHAN MAHA ASYIKRINDU TERBUAT DARI HUJAN
ENGKAU, BUKU, DAN INGATAN Setiap gelap awan, setiap hujan datang Engkau kerap meninggalkan kerinduan berkepanjangan Aku memilih diam Tak bisa kutulis dalam puisi ataupun catatan-catatan…
View More RINDU TERBUAT DARI HUJANPARADE NEGERI SARUNG
PARADE NEGERI SARUNG tanpa santri, negeriku akan kehilangan sarung untuk menjumpai cahaya yang maha Agung. maka, beruntung santri masih menjaga jejak para kiai yang terpatri…
View More PARADE NEGERI SARUNGHUJAN TURUN DARI MATA SEBELAH MANA
HUJAN TURUN DARI MATA SEBELAH MANA Aku tak tahu hujan akan turun dari mata sebelah mana Menyambut hari esok Kiri Atau kanan? Duka Atau bahagia?…
View More HUJAN TURUN DARI MATA SEBELAH MANASEPOTONG MERDEKA UNTUK IBU
MEMBURU MERDEKA Bambu runcing mengacung gagah Dilumuri darah semangat para pejuang Mendidih, menggaung di dalam sana Kata “merdeka” masih susah terucap Berkali tumbang, berkali pula…
View More SEPOTONG MERDEKA UNTUK IBUTONDU’ MAJANG
EPITAF DI TANAH KAMBINGAN : Ruhaniyah #1 Tubuh itu tak lagi berharap pada kehidupan. Meski dipaksa dengan pertanyaan-pertanyaan tentang kota yang dipenuhi almanak kesunyian, masih…
View More TONDU’ MAJANG