TANDU KESADARAN
Kuhitung berapa lama tak menjumpaimu
Ada kalanya tersendat di jalanan nan berliku
Membawa berjebah dosa yang terkurung membisu
Melekat pada biku-biku hati hingga melepuh kaku
Sampai pada persimpangan, aku kian lalai
Terjerembap dengan taburan cekak khilaf yang membingkai
Sandang kebaikan tak lagi terpakai
Jatuh luruh, menjauh menjadi burai-burai
Sungguh, aku ingin pulang dari hal-hal buruk
Membersihkan diri dari cacat laku yang bertumpuk
Agar kesalahan segera terkeruk
Agar nista-nista ini tak semakin membusuk
Maka bawakanlah sebuah tandu kesadaran
Guna menggotong ragaku menuju malam ramadan
Di mana telah tersuguh segala hidangan
Sebagai penuntun jiwa, menjemput surga idaman
Semarang, Juni 2022.
RINDU RABB
Pembatas merah merebah pada tepian lembar
Carik-carik kertas berhias ayat nan sempurna tersebar
Mengusang namun selalu terlantun di atas selasar
Basah bibir para pendendang melagu dengan hati yang karar
Setiap masa nyanyian surat cinta itu begitu syahdu
Jelas berdengung membentuk nada pemicu haru
Tiada rasa enggan ‘tuk sudahi, malah kian menggebu
Sebab ia bagaikan misbah bagi umat di segala penjuru
Benar, mereka adalah orang-orang yang merindu-Mu
Lewat perabaan penuh keagungan dalam kalbu
Hingga malam semakin larut, tuntaskan hasrat mencumbu
Kekata indah sarat makna bertabur asma-Mu
Melalui perantara Alquran
Rindu menggunung pun terlampiaskan
Berharap senantiasa mendapat keberkahan
Atas apa-apa yang telah mereka lakukan
Semarang, Juni 2022.
AFIAT DARI DOSA
Terengah-engah melepas diri dari gelap menyergap
Lalu cucuran keringat seolah goyahkan derap
Langkah kaki yang membawa julangan dosa terselinap
Di antara sela-sela jiwa berujung pengap
Kau, tiada puas mengais kotor penimbul bercak