PESAN-PESAN
Kuminta kau untuk sehat selalu
Jangan lupa makan
Apalagi lupa ngopi dan jalan-jalan
Di rumah aku senantiasa belajar menjadi perempuan
Bersolek untuk usia kecantikan
Dan tidak telat datang bulan
Giliyang, 2021.
MALIOBORO DALAM PUISI
Suatu hari kita bersaksi :
Malioboro disesaki beragam bunyi
Batuk tukang becak yang pasi
Pun orang-orang tergelak memotret bayangan sendiri
Begitulah kencan yang baik menurut kau
Tak mesti ada sunset atau serangkai mawar
Cukuplah berjalan melewati lagu demi lagu
Berimpit-impitan dengan cinta yang piatu
Maka kita akan kencan lagi dan lagi
Seperti mengulang irama nyanyi
Sebab mesti kubenarkan rima puisi
Giliyang, 2021.
UNTUK KAU
Bersandarlah
Bersandarlah kau ke dadaku yang kecamuk
Kau tak pernah sendiri
Tak ada luka abadi
Maka dengan segenap peluk
Kurengkuh kau dengan remuk
Giliyang, 2020.
LARUT MALAM
Kau isap kretekmu dalam-dalam
Seolah abai pada gigil yang melumpuhkan
Kau rasakan darahmu bagai aliran sungai
Melewati bukit, hutan, dan perkampungan
Kau setuju bahwa sesal tak memberimu jalan pulang
Begitu hampa
Kau menoleh ke kiri dan ke kanan
Menahkikkan arah
Memastikan tak salah tujuan
Lagi-lagi kau sesap kretekmu sambil terpejam
Di dalam pejam
Kau melihat langit dengan kerangka bintang yang rumit
Ada kerlip kunang-kunang
Berlarian di antara kepingan sakit
Sumenep, 2020.
ilustrasi: pinterest.
suka puisinya bak
Wah, terimakasih sudah mampir dan membaca.