Virus Corona, Bagaimana Santri Harus Bersikap?

142 views

Ada orang-orang yang berpedoman pada teori sains, bahwa Corona adalah virus yang hanya bisa diobati apabila sudah tercipta antivirusnya, apabila vaksinnya sudah ditemukan dengan cara mengamati perilaku Covid-19. Dan memang terbukti nyata. Di beberapa negara, termasuk negara asal penyebaran virus, Tiongkok, pasien pengidap Covid-19 sudah dapat disembuhkan.

Namun, ada orang-orang yang katanya berpedoman pada agama, berpandangan bahwa Corona adalah tentara Allah, yang diciptakan untuk mengazab komunis kafir pemakan babi dan kelelawar  dan sudah semena-mena pada suku muslim Ugyhur. Buktinya, kata mereka, tidak ada satu pun muslim Uyghur yang terinfeksi padahal hidup di negara yang sama, yang nota-bene asal dari pandemik Corona. Kekuatan doa adalah kuncinya, kata mereka, dan hanya keteguhan iman yang dapat menyelamatkan mereka.

Advertisements

Lha kemudian, santri harus bagaimana dalam bersikap? Di satu sisi harus punya pedoman agama, tapi tak boleh juga menafikan fakta sains yang sudah terbukti.

Hari ini pun, pemerintah sudah mengumumkan tindakan antisipasi dalam rangka memerangi infeksi Corona. Mulai dari imbauan untuk menjaga kebersihan, pola hidup sehat, sampai meniadakan kegiatan kumpul-kumpul di masyarakat, apa pun bentuknya.

Kantor-kantor dari berbagai instansi diliburkan, diganti dengan sistem work from home. Bahkan, untuk menghindari penularan Covid-19, pemerintah juga mengimbau untuk meniadakan kegiatan sholat berjamaah dan sholat Jumat di masjid-masjid. Begitu juga dengan pendidikan di setiap jenjangnya, diberlakukan sistem belajar dalam jaringan (on-line) sehingga tak ada belajar tatap muka di kelas.

Bagaimana dengan pesantren? Berdasarkan pantauan, beberapa pesantren tetap mengadakan kegiatan belajar mengajar, dengan catatan tak ada santri yang boleh keluar masuk pesantren, dan membatasi setiap tamu yang masuk ke pesantren. Sementara, beberapa yang lain meliburkan santrinya selama batas waktu yang ditentukan pemerintah, karena khawatir akan dampak yang tidak diiinginkan berkaitan dengan Covid-19.

Kembali kepertanyaan tadi, bagaimana santri seharusnya? Dalam menyikapi putusan pemerintah, terutama dalam hal larangan untuk sholat Jumat dan berjamaah di masjid? Akan lebih baik kalau ditelaah dulu, atas dasar apa larangan sholat Jumat dan berjamaah dilakukan.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan