Mauludan, Pesantren UII Gelar Tabligh Akbar

91 kali dibaca

Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan tabligh akbar dalam rangka menyambut serta memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Acara digelar di Pondok Pesantren Putra, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 16 September 2024.

Acara tersebut menghadirkan Dr. H. Fahruddin Faiz,S.Ag., M.Ag sebagai pembicara dengan tema “Merayakan Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan”.

Advertisements

Jemaah yang datang berlatar belakang mahasiswa dan warga sekitar turut memeriahkan maulid nabi Muhammad Saw.

Acara dimulai dengan penampilan hadrah KMNU atau keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama UII yang melantunkan selawat bersama serta pembacaan mahallul qiyam . Kemudian sambutan oleh Ustaz Suyanto selaku pengasuh Pondok Pesantren UII putra.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Ustaz Fahruddin dan para jemaah yang berkesempatan hadir serta berharap semoga acara peringatan maulid tersebut dapat menambahkan rasa cinta kepada baginda Nabi.

“Mudah-mudahan kegiatan tabligh akbar ini menjadi jalan kita untuk dapat menambah kecintaan kepada Rasulullah dan semakin mempertebal rasa keyakinan keberagamaan kita serta dapat istiqomah beribadah,” harapnya

Acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Ustaz Fahruddin Faiz. Ia menyampaikan terkait pentingnya membaca selawat dan mewajibkan jemaah untuk mencintai Rasulullah SAW.

“Kegalauan Rasul setiap hari dan pikiran yang memberatkan beliau itu pasti tentang kita, jadi kita dicintai sedemikian rupa oleh belia, maka jika kita tidak mencintai Rasul itu rasanya kurang pantas. Semoga kecintaan dan sholawat yang kita baca tidak hanya karena kewajiban tetapi lahir untuk membalas cintanya beliau,” ujarnya.

Ustaz Fahruddin juga menyampaikan materi tentang keberkahan ilmu keti amelihat para jemaah yang mayoritas santri dan mahasiswa.

“Dalam Islam terkenal tiga istilah, yaitu manfaat, maslahat, dan barakah. Manfaat artinya ilmu yang kita dapat hanya berguna bagi diri kita sendiri. Maka letaknya manfaat itu paling bawah. Kemudian, tingkatan yang kedua yaitu maslahat. Artinya, ilmu kita dapat berguna bagi orang lain. Tingkatan tertinggi ialah barakah, di mana ilmu yang kita dapat mendatangkan rezeki yang tidak pernah kita sangka karena ilmu itu sumbernya langsung dari Allah dan di sanalah berlimpahnya manfaat dan maslahat,” jelasnya.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan