Semarak Hari Santri di Daarun Najaah Semarang

156 kali dibaca

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, Pondok Pesantren Daarun Najaah (PPDN) Jerakah, Tugu, Semarang, menggelar berbagai kegiatan. Di antaranya adalah lomba mengarang puisi dan menulis opini online, ziarah dan mujahadah akbar, tahlil bersama, membaca Selawat Nariyah, nonton bareng dan pembagian doorprize, dan diakhiri mujahadah akbar.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak Senin (14/10/24) hingga malam puncak hari santri, Senin (21/10/24). Tujuan rangkaian kegiatan di Hari Santri ini untuk menumbuhkan kembali himmah dan kecintaan para santri pada ulama, ilmu, dan tanah air.

Advertisements

Rangkaian kegiatan tersebut dibuka dengan lomba mengarang puisi dan opini online  dengan tema “Perjuangan dan Dedikasi Santri untuk Negeri”. Lomba ini diadakan hanya untuk santri Daarun Najaah dengan tujuan menggali potensi santri dalam menulis.

Juri lomba puisi, Arina Silviya menyampaikan kata-kata motivasi untuk santri agar senantiasa menulis. “Menulislah bukan untuk menang, tapi menulislah untuk mengekspresikan hati, karena dengan menulis kamu akan terkenang dan namamu  jadi abadi.”

Kegiatan disambung ziarah dan  mujahadah akbar “Nihadhul Mustaghfirin” di makam waliyullah Syekh Hasan Munadi Nyatnyono, pada Kamis malam Jumat (17/10/24). Perjalanan dilalui dengan mengendarai sepeda motor bebarengan (nightride) dan dipimpin langsung oleh pengasuh, Gus M Thoriqul Huda.

Pembacaan Selawat Nariyah bersama yang dipimpin langsung oleh pengasuh dan nonton bareng yang menjadi tradisi di Pesantren Daarun Najaah ini dilaksanakan pada malam puncak Hari Santri, Senin malam (21/10/24). Selawat Nariyah dibaca sebanyak 4444 kali dari akumulasi bacaan setiap santri, yaitu 32 selawat dan ditutup doa.

“Pembacaan Selawat Nariyah sebanyak 4444 kali ini biasanya dibaca saat kita punya hajat besar, tapi pada malam hari ini kita niatkan untuk mendapatkan syafaat dari Rasulullah,” ujar Gus M. Thoriqul Huda  sebelum membuka acara.

Setelah pembacaan selawat dan doa selesai, panitia pun memulai agenda selanjutnya yaitu nonton bareng film “Sejuta Sayang Untuknya”. Pemilihan judul ini didasarkan atas pesan moral yang tergantung dalam film tersebut, yaitu akan kerja kerasnya seorang ayah yang memperjuangkan cita-cita anaknya untuk masuk ke perguruan tinggi. Film ini diharapkan dapat memotivasi santri untuk senantiasa mengingat jasa orang tua dan belajar lebih giat.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan