Pondok Pesantren Al-Hidayah Tajur, Bogor, Jawa Barat menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Ahad (/24/11/2024). Acara berlangsung di halaman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah.
Ratusan santri, wali santri, alumni, dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat turut hadir dalam kesempatan ini.
Pada acara maulid, salah satu santri Pesantren Al-Hidayah, Rangga Ramdhana, menampilkan cara pengukuran dan menentukan waktu menggunakan Rubu’ Mujayyab. Menurut Rangga, pelajaran ini menjadi salah satu kajian penting di Pesantren Al-Hidayah.
“Ilmu falak bagi kita sebagai umat Islam sangatlah penting, terutama dalam kaitannya dengan ibadah kepada Allah SWT,” ungkap Rangga.
“Contohnya adalah untuk mengetahui waktu terjadinya gerhana, menentukan awal Ramadan, agar kita dapat mulai berpuasa dengan benar, dan berbagai keperluan lainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, secara sekilas Rangga menjelaskan terkait alat Rubu’ Mujayyab. Menurutnya, Rubu’ Mujayyab adalah salah satu alat hitung astronomis yang digunakan untuk menghitung ketinggian matahari dan menentukan waktu istiwa. Di dalamnya terdapat beberapa komponen, seperti markaz, qausul irtifa’, dan lain-lain.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Pesantren Al-Hidayah, KH Toto Idris Taufiq mengatakan bahwa kajian Ilmu falak menjadi program unggulan di pesantren tersebut.
“Penampilan santri yang tadi kita saksikan merupakan bagian dari salah satu program unggulan Madrasah Aliyah, yaitu bimbingan khusus dalam kajian ilmu falak,” ujarnya.
“Kami berikhtiar dan berupaya untuk melahirkan generasi-generasi yang paham tentang ilmu falak dan hisab. Harapannya, dengan kompetensi ini, generasi kita dapat memberikan manfaat, khususnya ketika terjadi perbedaan penetapan tanggal, seperti awal Ramadan, Idul Fitri, atau Idul Adha,” tambahnya.
Menurut Kiai Toto, para santri tidak hanya diberikan materi dan teori saja, akan tetapi juga disertakan dengan praktek langsung. Beberapa santrinya sudah ikut berpartisipasi dalam penentuan tanggal tahun lalu.
“Alhamdulillah, pada penetapan tanggal tahun lalu, kami mengirim siswa-siswi Madrasah Aliyah untuk praktik langsung di lapangan, tepatnya di wilayah Pelabuhan Ratu. Para santri tidak hanya mempelajari teori di madrasah, tetapi juga mempraktikkannya langsung melalui kegiatan rukyatul hilal yang dilaksanakan oleh Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama,” ucapnya.