Lailatul Qadar merupakan salah satu malam paling istimewa dalam Islam. Malam yang disebut “lebih baik dari seribu bulan” ini diyakini sebagai momen diturunkannya Al-Qur’an dan menjadi malam penuh keberkahan serta pengampunan. Keistimewaannya tidak hanya diyakini secara spiritual, tetapi juga secara ilmiah.
Dalam Islam, Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang penuh ketenangan, sebab malaikat turun ke bumi membawa keberkahan. Secara ilmiah, ada teori yang menyebutkan bahwa malam ini bisa berkaitan dengan perubahan aktivitas elektromagnetik di atmosfer. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi elektromagnetik yang stabil dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan ketenangan batin seseorang.

Fenomena ini bisa menjelaskan mengapa banyak orang yang merasakan ketenangan dan kedamaian luar biasa ketika beribadah di malam-malam ganjil Ramadan. Aktivitas spiritual yang tinggi, seperti doa, zikir, dan salat tahajud, bisa meningkatkan gelombang otak dalam frekuensi alfa dan teta, yang berhubungan dengan ketenangan dan kejernihan pikiran.
Salah satu tanda Lailatul Qadar yang disebutkan dalam berbagai riwayat adalah suasana malam yang lebih sejuk, udara yang tenang, dan esok harinya matahari tampak bersinar tanpa pancaran yang menyilaukan. Secara meteorologi, kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan pola angin atau tekanan udara tertentu yang membuat malam terasa lebih damai.
Fenomena matahari tanpa sinar menyilaukan juga bisa dijelaskan dengan adanya partikel atmosfer yang menyebarkan cahaya matahari sehingga tampak lebih redup. Kondisi ini mirip dengan efek hamburan Rayleigh yang terjadi saat matahari terbit atau terbenam.
Dalam kajian psikologi, aktivitas ibadah intens yang dilakukan di malam Lailatul Qadar bisa memberikan efek yang sama dengan meditasi. Ketika seseorang fokus dalam beribadah, membaca Al-Qur’an, atau berzikir dalam waktu yang lama, otaknya memasuki kondisi relaksasi mendalam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa praktik keagamaan seperti berdoa dan bermeditasi dapat mengurangi hormon stres kortisol dan meningkatkan hormon kebahagiaan seperti serotonin dan dopamin. Oleh karena itu, orang yang menghabiskan malamnya dengan ibadah di Lailatul Qadar sering merasa lebih damai, bahagia, dan penuh harapan.