RINDU SAHABAT
duduk bercengkrama
melingkarkan cerita
bertukar ratapan lama
di perjumpaan yang tak lama
kopi panas di cangkir
dan sebungkus rokok
saling canda dan bertukar pikir
hingga kala fajar ayam berkokok
kepul asap membumbung
mengalahkan uap kopi panas
meski tak sepanas pembicaraannya
luapan asa dan tawa jadi pemulas
tak semewah suguhan di hotel memang
beralas tikar lipat di gelap remang
bersenda gurau, melepas rindu
berbicara tentang apa saja kala itu
menghalu… bersendu…
tertawa… berbahagia…
tak bisa kujumpai di lain waktu
sekalipun bisa mungkin tak lagi seru
RITUAL PENGHAMBAAN
Jiwaku dalam sukma raga
di antara gelimpangan doa
mengkomat-kamitkan mantra
dalam ritual sujudku sebagai hamba
Separo sukmaku mengempas
melintas pada batas tak berarah
dalam jiwa yang tengah terampas
di sepertiga malam menadah berkah
rapal aji kulantunkan
sengaja kutabrakkan pada langit
dalam munajat penghambaanku
pada Rabb-ku di ujung langit
ya Tuhan…
sampaikah doaku ini?
hambamu tengah menanti
makbulnya doa yang tak tau diri
hanya sebatas doa duniawi
yang kadang kala melalaikanku
pada Tuhan yang selalu menanti
sungguh doaku tak tahu diri
ya Tuhan…
sedang Kau dengarkah doaku ini?
atau Kau campakkan keinginanku?
lalu Kau atur sesuai yang Kau hendaki?
ajiku terus melangit
membumbung menembus angkasa
sampai fajar menghampiri
dengan sepenuh asa, kulayangkan doa