Ujian Keimanan dalam Peristiwa Tabuk

77 views

Salah satu peristiwa dalam sejarah Islam yang terjadi pada bulan Rajab tahun 9 Hijrah adalah Perang Tabuk. Peristiwa ini sekaligus menandai berakhirnya partisipasi Nabi saw sebagai panglima dalam medan peperangan.

Tabuk terletak di wilayah antara Syam dan Madinah dengan jarak sekitar 1.100 km. Peristiwa yang terjadi pada musim panas ini merupakan sebuah ujian bagi kaum muslimin pada masa itu. Sebab, mereka harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk sampai ke medan perang, dan harus menghadapi musuh dengan jumlah yang amat besar.

Advertisements

Kala itu Rasulullah mendapatkan kabar bahwa pasukan Byzantium tengah bersiap untuk menyerang batas utara dari Tanah Arab, Madinah. Oleh karena itu, beliau bersama kaum muslimin lainnya bersiap untuk berangkat dan akan menghadapinya bahkan jika harus bertemu di tanah kekuasaan mereka.

Mengingat jarak yang harus ditempuh begitu jauh dan membutuhkan banyak bekal selama perjalanan, Rasulullah pun mengajak semua lapisan masyarakat untuk mendermakan apa yang dimilikinya. Banyak di antara kaum muslimin yang berduyun-duyun mempersembahkan hartanya. Namun, tidak sedikit pula yang justru enggan untuk berpartisipasi dengan bermacam macam alasan.

Saat itu, Rasulullah menyeru kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mempersembahkan apa yang dimilikinya, baik dari golongan miskin ataupun kaya. Mereka yang antusias dan bersedia mendermakan sebagian hartanya didorong oleh keimanan dan memenuhi seruan Rasulullah sebagaimana sabdanya:
مَنْ جَهَّزَ جَيْشَ الْعُسْرَةِ فَلَهُ الْجَنَّةُ
Artinya: Siapa yang membiayai pasukan al-‘Usrah, maka baginya surga (HR. Bukhari).

Sahabat yang namanya tercatat mendermakan sebagian hartanya di antaranya adalah Sayyidina Usman bin Affan. Ia menyerahkan uang sebanyak seribu dinar dan tiga ratus unta sekaligus perlengkapannya.

Kemudian, Sayyidina Abu Bakar membawa empat ribu dirham emas untuk diserahkan kepada Rasulullah. Lalu Sayyidina Umar membawa setengah hartanya, Abdurrahman bin Auf menyumbang seratus auqiyah, sekitar 3 kg emas. Sahabat Al-Abbas dan Thalhah ra juga membawa banyak sumbangan dalam perang ini.

Wanita-wanita juga menyumbangkan perhiasan mereka. Sedangkan, kaum muslimin yang hidup sederhana menyumbang sesuai kemampuan. Bahkan dikisahkan ada yang membawa dua setengah kilogram kurma untuk bekal dalam perjalanan menuju Tabuk. Hal tersebut tidak masalah, sebab yang terpenting adalah berpartisipasi sesuai kemampuan sebagaimana yang diserukan Rasulullah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan