ABA, KITA TIDAK ASING

24 views

ABA, KITA TIDAK ASING
-mr.jack

matahari merunduk dari buah bunglon

Advertisements

taneyan lanjhang serupa air mata santri dan dua santriwati, mereka-mereka saat describing class saling berbagi ria

tentang alam dan kerinduan jauh di sana

___painting; mongkey, water full, beach and anothers.

pada uluran tangan aba seteru diajarkannya kerendahan hati

lembutnya agama yang berkali-kali memberi

lalu ditawarkan dengan suara sayupmu

tempat bagaimana kamu harus mempersiapkan

sebaik-baiknya dari berbagai sumber yang dapat kita cerna.

seolah kita tidak asing, tidak pernah asing, mendekatlah dan jangan menduga dari yang kita miliki

adalah serupa dari sisi lain kamu.

Langkap, 2025.

ADAKAH USIA YANG LEBIH MULIA?

azan berkumandang
menembusi kamar-kamar

pada active, elit, sweet, eksklusive, VIP dan smart yang teduh dan berat

mereka hanya tahu itu raut dari kesunyian, tubuh diseret ke tempat yang tidak dikenal, tanpa nama dan arah petunjuk

di sini dari kecil hingga menua belajar ngomong

bahasa yang miris dibenci saat pertama kali masuk kelas

di rumahnya dihias sebuah kapal
meminjam kampas ibu dari tiga warna

melebihi kebebasan tumpah di dalam tubuh masai

matahari tumpah ke bagian dada

kini hujan merunduk__kita bisa melihat dan ingin berlibur

sedang atap rumah terang dari pengharapan-pengharapan

adakah usia yang lebih mulia?
aku tidak hanya bertahan
dari gelimang tanya
__yang fana dan abadi

yang aku dapati dari tajamnya al-mulk di kepingan dada.

aku kira malam dan hari berikutnya

adalah sebuah mesin yang berputar sepanjang meski tanpa sebuah baterai

bagi mereka yang mendaur ulang tanpa pengandaian.

Langkap, 2025.

HAMPIR IBU

aku hampir
melupakan tragedi
semalam suntuk itu, mimpi kedua sehabis ibu

tapi kali ini setuju
dan berusaha
merangkai mimpi
meski tak kutahu pastinya

dan di akhir scene
aku juga benar-benar menambal
yang tersisa dari perapian-perapian.

Langkap, 2025.

MEMILIKI RINDU

bila mana batin masih murung

di gerbang rantau, aku bayangkan selonjoran ibu lebih dedah

ke langit terbuka dan tertutup sangat getar dada

barangkali ia ibu meyakini debaran adalah cara mengenang masa itu lebih halus menyembunyikan dirinya sendiri

dan bila mana batin masih bisa menggenggam
atas nama-nama tangan rapal
seketika pohon bisa kembali cagak, pesan ayah.

“bumi dan waktu memiliki rindu” ibu melanjutkan

maka ada kesempatan
menambal tragedi
yang mencoreng muka.

Langkap, 2025.

ilustrasi: melika

Multi-Page

Tinggalkan Balasan