ABA, KITA TIDAK ASING
-mr.jack
matahari merunduk dari buah bunglon
taneyan lanjhang serupa air mata santri dan dua santriwati, mereka-mereka saat describing class saling berbagi ria
tentang alam dan kerinduan jauh di sana
___painting; mongkey, water full, beach and anothers.
pada uluran tangan aba seteru diajarkannya kerendahan hati
lembutnya agama yang berkali-kali memberi
lalu ditawarkan dengan suara sayupmu
tempat bagaimana kamu harus mempersiapkan
sebaik-baiknya dari berbagai sumber yang dapat kita cerna.
seolah kita tidak asing, tidak pernah asing, mendekatlah dan jangan menduga dari yang kita miliki
adalah serupa dari sisi lain kamu.
Langkap, 2025.
ADAKAH USIA YANG LEBIH MULIA?
azan berkumandang
menembusi kamar-kamar
pada active, elit, sweet, eksklusive, VIP dan smart yang teduh dan berat
mereka hanya tahu itu raut dari kesunyian, tubuh diseret ke tempat yang tidak dikenal, tanpa nama dan arah petunjuk
di sini dari kecil hingga menua belajar ngomong
bahasa yang miris dibenci saat pertama kali masuk kelas
di rumahnya dihias sebuah kapal
meminjam kampas ibu dari tiga warna
melebihi kebebasan tumpah di dalam tubuh masai
matahari tumpah ke bagian dada
kini hujan merunduk__kita bisa melihat dan ingin berlibur
sedang atap rumah terang dari pengharapan-pengharapan
adakah usia yang lebih mulia?
aku tidak hanya bertahan
dari gelimang tanya
__yang fana dan abadi
yang aku dapati dari tajamnya al-mulk di kepingan dada.
aku kira malam dan hari berikutnya
adalah sebuah mesin yang berputar sepanjang meski tanpa sebuah baterai
bagi mereka yang mendaur ulang tanpa pengandaian.
Langkap, 2025.
HAMPIR IBU
aku hampir
melupakan tragedi
semalam suntuk itu, mimpi kedua sehabis ibu
tapi kali ini setuju
dan berusaha
merangkai mimpi
meski tak kutahu pastinya
dan di akhir scene
aku juga benar-benar menambal
yang tersisa dari perapian-perapian.
Langkap, 2025.
MEMILIKI RINDU
bila mana batin masih murung
di gerbang rantau, aku bayangkan selonjoran ibu lebih dedah
ke langit terbuka dan tertutup sangat getar dada
barangkali ia ibu meyakini debaran adalah cara mengenang masa itu lebih halus menyembunyikan dirinya sendiri
dan bila mana batin masih bisa menggenggam
atas nama-nama tangan rapal
seketika pohon bisa kembali cagak, pesan ayah.
“bumi dan waktu memiliki rindu” ibu melanjutkan
maka ada kesempatan
menambal tragedi
yang mencoreng muka.
Langkap, 2025.
ilustrasi: melika