AJAL DI KIRI JALAN
Sebelum malam pamit pada rembulan
Sebelum sesap kopi tinggal kenangan
Sebelum semuanya hilang,
doaku lebih dulu menemukanNya
Aku berkaca-kaca
Pada kenangan yang menangkapku tiba-tiba
Aku terpaku
Pada wajahmu dilukis waktu
Akhirnya, aku terpejam
Menemui ajal di kiri jalan.
2024.
BERAKHIR PELUKAN
Telah kutarik diriku
Dalam gelap masa lalu
Bertemu orang-orang besar
:abadi dalam tulisan
Telah kuhampar,
harap dukaku pada diriMu
Semoga waktu menjawabnya
Semoga dia jawabannya
Barangkali napas hidupku bisa lebih panjang
Agar diriku tidak sia-sia,
panjang lebar tiap kali berdoa.
Barangkali doaku sampai
Pada diriMu
Berakhir pelukan
2024.
MALAM INI
Malam ini,
Kau dan aku serentak mengahadap kiblat
Mengahadapi maut yang
Kian waktu, kian memanggilku dari belakang
Malam ini,
Kau dan aku saling berdoa
Semoga Tuhan memanggilku dalam sebaik-baik keadaan
Dan, memanggilmu dalam sebaik-baik waktu
Malam ini,
Kau dan aku berjemaah
Menikmati hidangan hidup yang dijalani
Melakoni perintah Tuhan yang diyakini
Malam ini,
Kau dan aku bersama
Duduk bersila di rumahNya
Menunggu jadwal pulang dariNya
2024.
SIAPA SANGKA
Siapa sangka
Di belakang hatiku
Tumbuh rumput-rumput liar
Menahanku dari rindu kepadaMu
Mencegahku dari ingat kepadaMu
Sudah jelas
Setiap jejak kita, akan dihitung di hadapanNya
Kelak!
Setiap kedip kita, akan dihisab di depanNya
Kelak!
Siapa sangka
Batu krikil yang kusingkirkan
Dari tengah jalan
Menolongku dari ujian
Siapa sangka