KEGELAPAN
Kegelapan adalah kebutaan
Adalah ketakutan dan kengerian
Untuk menyentuh kata-kata
Yang terlihat hanya kemungkinan
Yang hitam dan raib
Puisi cukup terlelap dalam dada
Tak mudik pada buku
Tak ada cahaya, hanya langit
Yang temaram ke mataku
Kegelapan menggenapkan pekatnya
Ke dalam bumi yang padam
Obituari petang yang sejak senja
Kini berserakan di tubuh malam
29 April 2022.
TERKUNCI NASIB
Kita terkunci lagi dalam nasib
Yang kakinya di pagari besi-besi waktu
Mawar-mawar menghitam
Di balik jendela
Kacanya lebih tua dari debu
Sedang di luar
Sandiwara diniagakan para pelancong
Yang datang dari negeri bulan
Dari petang ke petang
Suguhan roman yang nyaris ganjil
Di pentaskan sejadi jadi
Membelenggu ke hati kita
Kita tinggal menyimak apa yang kita tahu
Dan apa yang tidak kita tahu
Mengantre ingin sama-sama dipahami
Sedang kepala masih nyeri
Menerima apa-apa yang tabu
16 April 2022.
HUJAN DI POSKO II
Sudah berjam-jam
Sejak hujan tengkurap
Di atas genting, menimang ranting
Dan membising tanah yang runcing
Barangkali hujan akan semalaman di puncak
Biar kantuk yang karat segera lunglai
Ke jantung petang yang makin tua
Aku masih tabah di balik tabir
Yang kelimpungan menangkis takdir
Air tempias ke mataku
Menyiram rindu yang makin dingin
Ingin segera dipulangkan
Padahal mimpi baru saja dirayakan
Tidurlah sebentar segala cemas
Sebab nasib mesti diwakili sampai pagi
Matamu temaram seketika itu
Dalam gerak yang disamarkan rintik rindu.
21 April 2022.
SEBAGAI PEREMPUAN PALING LUKA