GERHANA BULAN
Melihat bulan, seperti aku melihat catatan kepedihan
Di masa yang hanya mengenal luka dan air mata
Selalu ada bekas perjalanan dan pikiran tentang masa lalu
: Perih yang panjang
Selalu air mata yang menjadi catatan kesedihan
Tentang perjalanan kita yang tertimbun
Setiap malam, yang nampak hanya irisan kesakitan
Mencakar langit di kepalaku
Melihat bulan, seperti aku sedang menyaksikan
Bagaimana luka kembali menghadirkan ketakutan-ketakutan
di telapak masa lalu kita
Sumenep, 2021.
PERTEMUAN LESAP DI SIMPANG JALAN
Jauh sebelum hujan
Kita sepakat membiarkan kerinduan menyala
Menghiasi sepetak pertemuan
Dan membiarkan waktu merintis segala perjamuan
Kita seperti orang asing, acuh tak acuh
Mula-mula pertemuan kita tercipta dari kesepian-kesepian
Dan di dalam diriku-dirimu
Kita sama-sama ingin meramu waktu
Tapi di simpang jalan ini
Pertemuan kita pecah
Setelah hujan berbagi sapa ke jantung tanah
Sumenep, 2021.
BALADA DI TAMAN KOTA
;Tajamara
Haruskah kupeluk segala isi taman kota ini
Dan membiarkan mata menyentuh segala keindahan
Udara seperti tercipta di sini
Tak ada nama-nama keringat di sekujur tubuh
Isi kepalaku hanya mengenal siut kenikmatan
Haruskah kupeluk segala isi taman kota ini
Dan membiarkan bunga-bunga mekar di jantung hati
Sumenep, 2021.