Hari ini, Senin, 27 Juni 2022, dilaksanakan ceramah agama yang disampaikan oleh Syekh Muhammad Al-Jilani dari Libanon. Syekh Muhammad Al-Jilani tak lain adalah cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, pendiri tarekat Qadiriyah.
Tausiah Syekh Muhammad Al-Jilani dilaksanakan sebagai penanda setengah abad Yayasan Darul Ulum yang didirikan oleh Kiai Mahdari di Desa Batuputih Kenek Kecamatan Batuputih Sumenep Jawa Timur.
Rangkaian acara yang diselenggarakan sejak salat Subuh berjamaah ini dihadiri oleh masyarakat dari Batuputih dan sekitarnya. Antusiasme masyarakat untuk bertemu dengan cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jilani begitu besar. Ngalap berkah merupakan pokok acara di dalam kegiatan setengah abad Yayasan Darul Ulum ini. Dengan harapan semua hadirin dan muassis Yayasan Darul Ulum, mendapatkan kehidupan maslahah di dunia dan akhirat.
Setelah salat Subuh berjamaah dan melaksanakan zikir bersama, Sayyid Muhammad Al-Jilani melakukan tahsinul Quran kepada para jemaah Subuh. Sebuah acara yang sangat mengharukan karena tidak banyak orang yang beruntung di-tahsin oleh ulama ahli Al-Quran. Acara ini tidak berlangsung lama, kecuali tetap menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang hidup, terutama kepada mereka yang langsung di-tashih Sayyid Muhammad Al-Jilani . Subhanallah!
Acara tausiah dilaksanakan pada jam 08.00 WIB, sebagaimana diviralkan melalui flayer di grup WA dan media sosial lainnya. Selawat Badar mengiringi kedatangan Sayyid Muhammad Al-Jilani menuju ke atas panggung.
Di awal ceramah menggunakan Bahasa Arab,Sayyid Muhammad Al-Jilani bertawassul dan membaca Fatihah yang ditujukan kepada muassis (pendiri) Yayasan Darul Ulum, Kiai Mahdari. Sebagaimana dijelaskan, (diterjemahkan oleh K Ubaidillah dari Pesantren Annuqayah) bahwa pendiri Yayasan Darul Ulum merupakan bagian dari amaliah jariyah, yang pahalanya terus mengalir hingga yaumul qiyamah.
Sayyid Muhammad Al-Jilani menyitir sebuah Hadis: “Jika anak Adam (manusia) meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara. Pertama, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendoakan kedua orang tuanya,” (Al-Hadis). Menurut Sayyid Muhammad, muassis Yayasan Darul Ulum telah mewariskan ilmu yang bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
Kemudian Sayyid Muhammad Al-Jilani juga mendoakan kebaikan kepada Yayasan Darul Ulum. Dalam doa Sayyid yang merupakan cicit dari Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, berharap agar Yayasan Darul Ulum menjadi majlis ilmu yang memberikan kemaslahatan bagi orang banyak. Karena sebaik-baik tempat adalah yang di dalamnya disibukkan dengan perkara keilmuan.
Masih menurut Sayyid Muhammad, terkadang ada hal yang di luar nalar, tidak masuk akal. Sebagimana yang diriwayatkan dalam sejarah, bahwa Umar bin Khattab dalam sebuah kesempatan melaksanakan ibadah haji mengatakan di hadapan hajar aswad. “Engkau hanyalah batu biasa, tidak dapat menjadikan maslahat dan mudharat. Seandainya tidak ada teladan menciummu dari Nabi Muhammad, maka aku tidak akan melakukannya.”
Begitu juga dengan benda-benda lainnya. Terkadang ada benda-benda yang dapat memberikan kemudharatan dan kaslahatan. Tentu semua itu atas izin dari Allah swt. Segala sesuatu, baik yang dapat dilogikakan maupun yang di luar nalar, semua kembali kepada izin Allah swt. Kebaikan dan kemaslahatan tidak akan pernah terjadi pada benda apapun, kecuali atas rekomendasi dari hakikat kekuasaan Allah swt.
Jam 11.00 WIB, acara setengah abad Yayasan Darul Ulum telah selesai. Sayyid Muhammad Al-Jilani dijemput oleh panitia acara lainnya. Info sementara menyebutkan, bahwa Sayyid Muhammad Al-Jilani akan menghadiri tausiah di Kabupaten Pamekasan. Acara yang sangat padat membuat Beliau selalu dinanti oleh banyak warga. Semoga Beliau selalu dalam lindungan Allah swt, selalu sehat dan tidak kurang suatu apa.
Kharisma dan marwah Sayyid Muhammad Al-Jilani begitu besar dan kentara. Sifat dan sikap Beliau yang berakhlaqul karimah menjadikan Sayyid ini begitu dicintai dan diminati oleh seluruh kalangan. Suatu karomah yang terjadi pada salah satu keturunan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.
Seluruh peserta acara setengah abad Yayasan Darul Ulum pulang dengan perasaan puas dan terpuaskan. Mereka berharap semoga ada nilai istikamah untuk selalu berusaha taqarrub kepada Allah. Kedatangan seorang ulama besar merupakan harapan dan kemauan seluruh umat. Berharap semoga tausiah Sayyid Muhammad Al-Jilani menjadi berkat kebaikan di dunia dan akhirat. Wallahu A’lam!