Kalangan santri tak pernah kehabisan cara untuk tetap bisa belajar apa saja di tengah pandemi global Covid-19. Belajar kaligrafi, atau menulis indah ayat al-Quran, pun mulai dilakukan secara online atau daring.
Contohnya ada di Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka), salah satu pesantren yang khusus untuk belajar kaligrafi, yang beralamat di Jalan Bhineka Karya, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Sejak virus Corona melanda, Lemka mengubah metode pembelajaran kaligrafi, yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini dilakukan secara online. Dengan begitu, santri bisa tetap mengikuti pelajaran kaligrafi dari rumah masing-masing. Pembelajaran kaligrafi online dilakukan melalui aplikasi perpesanan video, seperti Whatsapp ataupun Zoom.
“Jauh hari sebelum dilakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah dan provinsi, para santriawan dan santriwati kami mudik ke kampung halamannya karena saat itu libur. Namun, saat akan kembali lagi, sudah diberlakukan PSBB. Mereka belum bisa kembali lagi ke sini. Jadi, kami mengubah pola pembelajarannya dengan cara online,” kata Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pesantren Lemka, Hilmi Munawwar, seperti dikutip Media Indonesia belum lama ini.
Dalam pembelajaran kaligrafi online ini, para santri diberi materi melalui percakapan video (video call). Setelah itu, hasil tulisan kaligrafi juga akan dikoreksi melalui video call. Metode baru ini berjalan mulus, hanya sesekali terkendala jaringan Internet.
Lemka sendiri merupakan pesantren kaligrafi pertama di Indonesia. Pesantren itu berdiri kali pertama pada 1985. Sejumlah lulusannya telah menorehkan prestasi gemilang pada berbagai lomba, termasuk dalam musabaqah tilawah quran (MTQ). Jumlah santri di Pesantren Lemka sebanyak 180 orang.
Para santri datang dari berbagai daerah, seperti dari Kalimantan, Papua, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Bahkan, ada juga santri yang berasal dari Malaysia. Di pesantren kaligrafi ini, materi yang diajarkan meliputi kaligrafi khat naskhi, kufi , fasiri, diwany, tsulus, dan riqah.