Digelar, Sedekah Hutan Universitas Indonesia

457 kali dibaca

Komunitas Bakul Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) bersama Makara Art Center (MAC) Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi menggelar acara Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2024. Sedekah Hutan yang berlangsung dari 1 hingga 5 Juni 2024 ini diselenggarakan di tiga lokasi, yaitu Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Makara Art Center, dan Hutan Kota UI.

Ini merupakan kedua kalinya Sedekah Hutan UI digelar. Acara serupa dilaksanakan pada Juni 2023 lalu. Sedekah Hutan tahun ini diadakan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tema  Sedekah Hutan tahun ini adalah  “Upaya pelestarian lingkungan melalui kearifan lokal dan gaya hidup yang berkelanjutan (Ramah dari Rumah)”.

Advertisements

Bakul Budaya adalah sebuah komunitas seni dan budaya yang bernaung di bawah payung Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI) yang berdiri sejak 3 September 2022. Sedangkan, Makara Art Center Universitas Indonesia adalah lembaga yang mewadahi berbagai macam seni dan budaya yang dimiliki oleh Universitas Indonesia.

Acara Sedekah Hutan ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati. “Acara Sedekah Hutan ini merupakan simbolis dari bagaimana kita memperlakukan hutan dan lingkungan dan menerapkan gaya hidup yang bersahaja yang selaras dengan lingkungan hidup,” kata Rosa Vivien Ratnawati dalam pidato pembukaan.

Sedekah Hutan Universitas Indonesia 2024 adalah sebuah rangkaian acara yang mengajak masyarakat lebih welas asih kepada jagat semesta, mengingat di tahun ini banyak sekali bencana alam yang menimpa Ibu Pertiwi. Melalui Sedekah Hutan, masyarakat akan diperkenalkan bagaimana masyarakat adat di Nusantara dengan ritual dan tradisinya melindungi alam, terkhususnya hutan. Kita juga akan mengenal berbagai kegiatan ramah dari rumah yang pasti menarik.

“Sedekah Hutan 2024 kali ini bertujuan untuk mengenal dan mengadopsi nilai-nilai  kearifan lokal dalam upaya pelestarian lingkungan hidup,” kata Ketua Umum Bakul Budaya Dewi Fajar Marhaeni. Menurutnya, masyarakat adat, baik di Indonesia maupun di dunia, sudah melakukan antisipasi terhadap kerusakan lingkungan tanpa merusak ekologi.

Di samping itu, lanjut Dewi, Sedekah Hutan tahun ini dimaksudkan untuk mendorong gerakan Ramah dari Rumah sebagai upaya mengurangi setoran sampah ke TPA sekaligus membangun ekonomi sirkular di masyarakat.

“Gerakan ini harus terus digaungkan agar tercipta kesadaran di masyarakat akan pentingnya memilah dan memanfaatkan sampah,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala MAC UI Ngatawi Al Zastrouw menjelaskan, Sedekah Hutan merupakan upaya melakukan saintifkasi terhadap kearifan lokal dan sistem pengetahuan para leluhur terkait dengan upaya menjaga alam dan pelestarian lingkungan hidup.

“Ketika alam rusak, ekosistem lingkungan hancur akibat keserakahan mamusia dan kemajuan teknologi, sehingga bencana mengancam kehidupan manusia, maka rasanya kita perlu menggali sistem pengetahuan yang ada di dalam tradisi sebagai alternatif untuk mejawab problem lingkungan yang muncul saat ini,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FIB UI  Bondan Kanumoyoso menegaskan, Sedekah Hutan yang diadakan oleh Bakul Budaya bertujuan untuk memuliakan alam, merawat hutan, dan merayakan kekayaan alam Indonesia.

“Melalui Sedekah Hutan, kita menjaga kelestarian alam dan menghidupkan budaya. Alam, budaya, dan manusia merupakan satu kesatuan yang menyokong kemajuan peradaban Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum ILUNI FIB UI Patria Ginting menambahkan, ILUNI FIB UI sangat bangga dengan acara Sedekah Hutan yang diinisiasi oleh Bakul Budaya. Menurutnya, acara ini mengingatkan dan mengajak kita semua untuk merawat hutan, sekaligus menjaga bumi dan mencintai kehidupan dari semua mahluk yang ada di bumi. “Ini adalah salah satu wujud nilai adi luhung budaya Indonesia yang di berbagai daerah kita lihat bagaimana alam menjadi bagian tidak terpisahkan dari adat istiadat yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid yang hadir dalam acara ini mengatakan, Sedekah Hutan Bakul Budaya 2024 merupakan langkah nyata yang harus diapresiasi guna memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan dan kebudayaan lokal. “Saya mendukung penuh kegiatan ini agar dapat menjadi inspirasi bagi prakarsa serupa di masa depan,” ujar Hilmar Farid.

Ada berbagai acara dalam Sedekah Hutan ini, yaitu kirab budaya, ritual adat, sarasehan, workshop pembuatan eco brick dan eco enzim, pameran foto lingkungan hidup, dan gelar seni. Acara yang diprakarsai Bakul Budaya FIB UI dan Makara Art Center UI juga didukung oleh berbagai lembaga seperti Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (Iluni FIB UI), PT Freeport Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi Republik Indonesia, dan Gerakan Akar Indonesia.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan