Salah satu hal yang perlu dibanggakan dari Pesantren Annuqayah adalah salah satu santri siswa MA I Annuqayah meraih juara II Kompetisi Bahasa Arab (Arabic Championship).
Adalah Moh Farhan Abbas, siswa kelas XII MA I Annuqayah yang kali ini berhasil menjadi bintang pelajar dan menjuarai kompetisi Bahasa Arab di Unhasy Tebuireng, Jombang.
Kesuksesan ini perlu diapresiasi serta disyukuri karena dari lembaga pelosok masih mampu bersaing dengan berbagai lembaga bonafid lainnya. Kompetisi ini, pada babak penyisihan dilaksanakan Jum’at (19/08/2022) dan babak grand final dilangsungkan Sabtu (20/08/2022), sebagimana dilansir dari web resmi MA I Annuqayah, http://masa.sch.id/.
Bilingual Day International adalah sebuah kompetisi dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kompetisi ini merupakan kegiatan tahunan, kerja sama antara Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, bersama Universiti Teknologi Mara (UiTM), Malaysia. Dari 200 peserta yang mengikuti kompetisi Bilingual Day International, di babak penyisihan menyisakan 40 peserta yang meliputi lomba, Arabic Championship, English Championship, Khithobah, dan Speech. Hanya 10 besar yang dapat mengikuti babak grand final.
Sebagaimana dijelaskan oleh Moh. Farhan Abbas dalam suatu kesempatan, “Di babak penyisihan peserta mengerjakan soal di komputer dan soalnya disediakan oleh panitia. Setelah selesai maka akan diseleksi dan diambil 10 terbaik untuk mengikuti babak grand final,” demikian menurut Farhan yang merupakan siswa jurusan agama kelas XII.
Menjadi Champion (juara) dalam ajang lomba Arabic Championship bukan perkara mudah. Bersaing dengan 200 peserta yang juga memiliki kapabilis tidak biasa-biasa saja, tentu memerlukan persiapan yang serius. Tetapi usaha tidak pernah memungkiri hasil. Setelah berusaha maksimal, ikhtiar dengan segala upaya, kemudian tidak pernah alpa untuk berdoa, maka Farhan pun mencapai hasil yang tidak dapat dibilang biasa-biasa saja. Juara II merupakan hasil yang cukup membanggakan dan diapresiasi seitinggi-tingginya.
Menurut penuturan Farhan, di babak final para peserta diberi dua tantangan untuk mengerjakan soal yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Pertama, merupakan soal tes tulis yang dikerjakan peserta kemudian disetor ke panitia dalam bentuk pdf. “Sesi pertama dalam babak final, kepada peserta diberikan soal yang harus dikerjakan, kemudian diserahkan ke panitia dalam bentuk pdf,” kata Farhan menjelaskan.
Kemudian pada sesi kedua, merupakan sesi wawancara. “Dalam sesi wawancara merupakan yang paling berat,” demikian Farhan menuturkan bagaimana ia menghadapi tantangan yang sangat menegangkan. Karena dalam sesi wawancara peserta diberikan 10 soal dan harus dijawab di depan panitia dengan batasan waktu 10 menit. Jadi dalam sesi ini banyak peserta yang gugup kemudian jawabannya kurang tepat.
Setelah kedua sesi selesai dilaksanakan, berikutnya yang juga sangat mendebarkan adalah saat menunggu keputusan juri untuk menentukan juara 1, 2, dan 3 dari 10 peserta yang ikut di babak grand final. “Di sinilah kami selaku perwakilan dari MA I Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep menunggu pengumuman juara saat sudah tiba pada lomba Arabic Championship, saya tidak percaya ternyata dinobatkan menjadi juara 2 tingkat internasional. Senang dan sangat mengharukan, tidak percaya karena pada saat lomba saya mengalami jaringan yang putus-putus.”
Tetapi Allah swt telah memberikan takdirnya, hingga kemudian Moh. Farhan Abbas dinobatkan sebagai juara dalam Bilingual Day International.” Alhamdulillah, masih mendapatkan hasil yang maksimal dan baik, semoga berkah. Aamiin,” demikian harapan Farhan di sela-sela kebahagiaannya.
Farhan juga mengatakan bahwa sejak awal ilmu pengetahuan dikembangkan, bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Maka ketika bahasa sudah dikuasai, kita akan mudah mengungkap rahasia pengetahuan. Oleh karena itu dasar untuk menguasai ilmu pengetahuan adalah penguasaan terhadap bahasa itu sendiri.
Itulah Moh Farhan Abbas yang kali ini menjadi bintang juara lomba Bahasa Arab dari MA I Annuqayah. Santri aktif di Pesantren Annuqayah ini berharap bahwa apa yang telah ia dapatkan menjadi pelecut semangat untuk lebih giat dalam menggapai cita-cita. Semoga hasil ini menjadi berkah baik kepada dirinya sendiri maupun kepada teman-teman lainnya. Karena hakikat kesuksesan itu adalah bagi mereka yang memiliki kemauan dan komitmen yang tidak pantang menyerah. Wallahu A’lam!
Mantab 👍🏻👍🏻