Gus Ghofur, Pakaian, dan Kemaslahatan Bangsa

57 views

Usai mengikuti Acara Haul Pertama Ayahandanya, KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) bersama alumni Himpunan Alumni Santri Mbah Mun (HIMMA) di Kudus, Jawa Tengah, KH Abdul Ghofur Maimoen menceritakan soal pakaian yang dikenakanya saat acara tersebut.

Dalam postingan di laman facebook miliknya, terlihat foto dirinya berpakaian tidak seperti biasanya. “Saya datang dengan kostum gado-gado, sarungnya santri, tub-nya Arab, dan jas-nya Barat. Di Kudus, dapat tambahan iketnya Jawa, hadiah dari Kiai Najib Hasan, pimpinan Yayasan Menara Kudus. Terimakasih sekali,” tulisnya pada Senin (10/8/2020).

Advertisements

Kakak kandung dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin ini kemudian menyebut almarhum KH Maimoen Zubair sebagai sosok ayah yang sangat menghargai budaya Jawa dan juga budaya bangsa lain. “Saya tahu persis, Kiai Maimoen sangat santri, ngudi-ngudi budaya Jawa, sangat mencintai Arab, dan mengagumi Islam Spanyol yang berada di Barat,” imbuhnya.

Karena itu, Gus Ghofur berpandangan bahwa santri dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah harus mampu mengharmoniskan berbagai nilai-nilai positif yang hadir dari berbagai sudut. “Jika yang demikian ini menjadi arus utama di kalangan santri, mungkin Indonesia akan dengan mudah melewati berbagai ujian yang sedang dihadapinya,” tuturnya.

Nilai-nilai positif harus dikedepankan dalam menyikapi perbedaan. Termasuk di dalam memandang persoalan, santri diharapkan mampu secara teliti mengambil simpul-simpul yang mengarah pada persamaan. Tidak kaku apalagi mau menang-menangan.

Ngono yo ngono, tapi yo ojo ngono,” imbuh doktor tafsir al-Quran lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, seraya mengutip pesan ayahandanya, Mbah Moen.

Karena itu, ia menyayangkan masih ada sementara pihak yang mengabaikan rasa saling menghargai dalam perbedaan. Menurutnya, hal demikian justru dapat menimbulkan kegaduhan yang berakibat pada perpecahan. “Bersikap radikal dan anti sana-anti sini, saya kira, tidak merupakan kemaslahatan Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan