ZIARAH KUBUR
; Ayah
Atas nama-nama huruf
kumulai dengan bismillah
Sampai ke halaman tiga Yasin
Bacaan demi bacaan seperti menyapaku
Dan atas ziarah ini, kita dipertemukan
Meski dalam jarak yang berlainan
Semoga atas doa-doa ini
Dirimu akan baik-baik saja
Aku akan selalu menjumpaimu
dengan bacaan Fatihah
Giliyang, 2021.
KE PANTAI MALAM HARI
Setiap aku ke pantai
Ombak selalu memperkenalkan diri padaku
Bahwa hidup adalah arus gelombang
Yang selalu bercakap-cakap dengan pantai
Pohon juga memperkenalkan diri padaku
Bahwa hidup adalah daun yang gugur
Bisa karena angin, bisa karena kering
Atau karena sengaja meninggalkan reranting
2020.
IBUKU SEORANG PENJAHIT
Ibuku seorang penjahit
Ia gemar memainkan kaki dan tangannya
Untuk memulai tugasnya
Setiap harinya, ia selalu disibukkan
dengan pakaian-pakaian
Seperti baju, celana, sarung, dan dasteran
Sebagai seorang penjahit
Ia murah tersenyum kepada pengunjung
Baik perempuan atau pun laki-laki
Ibu selalu mengerjakan tugasnya dengan baik
Sesuai keinginan orang-orang
Memperbaiki pakaian yang kadang kegemukan
2020.
PANORAMA AMPANGAN
Jalan berkelok dengan berwarna keindahan
Menghiasi matahari terbit dari matamu
Sejuk udara berlarian ke tubuh kita
Menyelimuti hari ke sebatas cakrawala
Di tepian tebing
Kita menikmati Payakumbuh
Mata kita memandang ke arah kota-kota
Udara semakin membujuk kita
Mencintai segala keindahannya
Kita menuntaskan hari di sini
Menjemput malam, saat kota-kota
menyalakan terang
Menyalakan berbagai kepastian
Pada rindu kita yang semakin benderang
Sumenep, 20 Desember 2020.
ilustrasi: “Ibuku Menjahit” karya Sudjojono.