Ikatan Santri Alumni Nurul Qarnain (ISNUQ) menyelenggarakan Reformasi Pengurus pada Kamis, 9 Desember 2021. Acara ini yang digelar di Auditorium KH Yazid Karimullah Pondok Pesantren Nurul Qarnain Sukowono, Jember, Jawa Timur digelar untuk membentuk kepengurusan baru ISNUQ.
Acara yang dihadiri seluruh pengurus ISNUQ kurang lebih 75 orang ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 13.20 WIB. Acara dibuka dengan tawasul oleh Wakil Pengasuh I, yaitu KH Fawaid Yazid, dilanjutkan dengan pembacaan surah Yasin serta tahlil yang dipimpin oleh Wakil Pengasuh III, KH Badrut Tamam, yang dikhususkan kepada almarhumah Nyai Hj Halimatuz Zakiyah.
Acara ini menghasilkan kepengurusan baru ISNUQ masa khidmat 2021-2025. Dalam kepengurusan ini, yang terpilih sebagai ketua adalah H Nurul Bari dan sebagai wakil ketua adalah Agus Zainuddin. Sementara itu, Mohammad Habibi menjadi sekretaris I dan Muhlis sekretaris. Adapun, bendahara I adalah Muhyit dan bendahara II Sugianto. Selain itu dibentuk koordinator kecamatan dan koordinator desa.
Sementara itu, saat memberikan sambutan, KH Yazid Karimullah mengisahkan perjuangannya saat merintis pendirian Pondok Pesantren Nurul Qarnain pada 1968. Berbagai fitnah dan ancaman yang yang harus dihadapi sungguh luar biasa. Sampai pada suatu waktu, KH Yazid Karimullah merasa betul-betul rapuh dan sudah tidak kuat lagi. Akhirnya, KH Yazid Karimullah sowan dengan maksud berkeluh-kesah kepada gurunya, yakni KHR As’ad Syamsul Arifin. KH Yazid Karimullah malah dimarahi oleh sang guru sebab patah semangat hanya dengan cobaan yang demikian.
“Kemasi saja kitab-kitabmu. Berhenti jadi kiai. Ingat, jadi kiai harus berani rugi, berani mati, dan berani dihina orang,” demikian kemarahan KHR As’ad yang diceritakan.
Selang beberapa menit kemudian, KH Yazid disuruh naik haji dengan bekal amalan selawat dari KHR As’ad. KH Yazid disuruh mengadu kepada Allah di depan Kakbah. Sepulangnya dari tanah suci, pesantren yang baru dirintis itu berangsung-angsur mengalami perkembangan dan kemajuan dari tahun ke tahun hingga berkembang pesat seperti saat ini.
Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qarnain tersebut juga menuturkan bahwa secara istikamah beliau selalu kirim Fatihah kepada para alumni setiap selesai salat Subuh dan Maghrib.
“Pertama, saya niatkan semoga ilmu yang didapat oleh alumni menjadi ilmu yang berkah dan manfaat sehingga bisa diamalkan di tengah-tengah masyarakat. Kedua, semoga alumni terus tersambung kepada pesantren. Ketiga, semoga alumni diberi kelancaran rezeki untuk ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt,” tuturnya di hadapan para pengurus ISNUQ.
Selain itu, para alumni juga diminta untuk terus menjalin hubungan dengan pesantren, tetap mengikuti acara-acara kepesantrenan seperti pertemuan rutin, imtihan, selawatan, haddatan (pembacaan Ratibul Haddad), dan pengecoran gedung.
“Ketika pesantren memanggil, alumni harus hadir. Sebab hadirnya alumni ke pesantren, menunjukkan bahwa ia betul-betul ikut merasa memiliki terhadap pesantren. Pesantren yang kuat ditopang oleh alumni yang kuat. Oleh karena itu, alumni merupakan akar pesantren,” katanya sebelum mengakhiri sambutan.
Sementara itu, Wakil Pengasuh II, KH Imam Syafi’ie dalam sambutannya pra-reformasi pengurus, mengatakan, “Kami selaku dewan pengasuh berharap agar pengurus yang dibentuk nanti, betul-betul serius menjalani amanah ini. Sebab, kata Sayyidina Ali: ‘kebenaran yang tidak terorganisir, akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir.’”
“Semoga pengurus yang telah dilantik, amanah, mampu berjuang untuk pesantren lebih maju dan semakin menebar manfaat demi kemaslahatan umat,” doa KH Yazid Karimullah di pengujung acara.