Islam Sebagai Peletak Dasar Ilmu Apoteker Modern

7 views

Di era modern sekarang, kiranya tidak lah heran menyebut bahwa seluruh kemajuan baik dari sisi ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, serta pendidikan semunya berkiblat ke Barat (Eropa dan Amerika).

Hal tersebut barang tentu salah satunya karena fenomena pemuda muslim akhir-akhir ini yang banyak mengikuti tren Barat. Lebih-lebih banyak usaha yang dilakukan oleh kaum muslimin sendiri mengarahkan umat Islam agar mengikuti tradisi dan tren tersebut, sehingga mereka nantinya bisa dikendalikan dan diarahkan sesuai kehendak dan kemauan Barat.

Advertisements

Oleh karenanya tepatlah apa yang dikatakan oleh Ibnu Khaldun bahwa “Oleh karena itu, kalian bisa memperhatikan bahwa komunitas yang kalah akan selalu meniru komunitas yang menang (dalam cara berpakaian, bentuk kendaraan dan senjata, serta dalam bidang-bidang yang lainnya). Fenomena ini bisa kalian bandingkan dengan kecendrungan anak untuk selalu meniru perilaku ayahnya. Orang yang mempunyai kedalaman analisis bisa menyimpulkan bahwa fenomena ini adalah pertanda awal terkuasainya orang-orang kalah.”

Namun demikian, terlepas dari ketertinggalannya umat muslim dari dunia Barat, perlu kiranya kita perhatikan, teliti, dan simak secara bersama bahwa di balik pesatnya kemajuan negara-negara Barat saat ini, tidak lepas dari fondasi yang telah ditanamkan oleh umat Islam di masa keemasannya dan tetap memberikan kontribusinya sampai sekarang.

Hal tersebut membuktikan bahwa Islam adalah sebagai agama dan peradaban yang telah membawa rahmat bagi seluruh alam, tak terkecuali peradaban yang dulunya belum mengenal mandi dan sabun, justru menjadi peradaban yang maju dalam tanda kutip keilmuan sains dan teknologinya, hingga ditiru kemajuannya oleh negara-negara lainnya hingga saat ini.

Oleh karenanya, Islam dalam memajukan peradabannya dan memberikan kontribusinya kepada peradaban lain, tidaklah lepas dari dasar utamanya, yaitu Al-Qur’an al-Karim. Sebagaimana Al-Qur’an telah menganjurkan kepada kaum muslimin untuk selalu dan merenungi, tidak menetapkan apa yang didatangkan oleh generasi dahulu kecuali terdapat kebaikan setelah memikirkan dan merenungkannya dalam-dalam. Sebagaimana dicontohkan dalam Q.S al-Baqarah: 170 bahwa Allah mencela orang-orang kafir yang mencukupkan diri dengan taqlid tanpa berpikir terlebih dahulu.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan