JELUJUR IBU
masih kuingat tengah malam tentang engkau yang masih asik bermain-main jelujur di amperan
rumah Mak, ketika baju dan celanaku sobek lantaran berlarian saat masih SD yang tak lagi
kumau pakai untuk esok, tanpa aba-aba walau pekat mata mulai mengakrabi bunga-bunga
mimpi, namun demi takut malu dari cacian keramaian mulut tetangga, engaku mengotak-atik
kembali baju lusuh dan berdebu, barangkali uang untuk membelinya masih dalam keringat sang
Ayah di permukiman perahu.
Annuqayah Lubangsa, 2022
MASJID
duduklah dengan tenang, tuan
apalagi ini rumah Tuhan
bukan lantas kau punya gelar tangan kanan
lalu semenah-menah menelantarkan kehormatan
dan memukuli semua santri yang ketiduran dipangkuan.
Masjid Jamik Annuqayah, 2023
RUANG REHABILITASI
malam ini ada upacara duka dalam usia tanggal yang beranjak mulai tua, sobat
sebagaimana orang-orang istimewa dan berkuasa berbasa-basi
dari pendengaranku saja sangat asik meminang tawanan tawa mereka
namun sebagai budak kecil aku diasingkan seorang diri di sudut ruang
tanpa sapa tanda untuk mengajak bicara
lalu, kemana perginya janjimu yang manis, tuan
aku mulai merenung sebagaimanba Khairil
jua tidak pernah takut tentang SPP Wiji
sebab, dadaku batu tak ada habisnya diiris kata-kata penyair pada penguasa yang sadis
jua para Mahasiswa ketika melakukan ritual demonstrasi
oe, mari tuan
jika kau kembali ingin bermain-main denganku.
Lubangsa F/05, 2022.