KAIFIAT MEMBACA KITAB
rafa’
nashab
khafad
jazm
pada keasingan sebuah kitab,
kita acapkali membayangkan
tubuh-tulang kita
memecah-mengurai
menjelma rupa sebagai
sepasang nahu dan saraf;
: menentukan ciri serta bentuk syakal
dari awal, tengah sampai akhir kalimat.
2023.
ISYARAT, 1994
mata malang bertukar sepi
pada lampu, pagar, dan jalan
: ketika wajah berselisih
setia memulangkan
sembahyang.
hanya isyarat,
selebihnya kosong.
—di luar sana hujan
menata malam
dan tubuh
kita.
2023.
DI SEKITAR KITA
serupa rasa patuh
riwayat cahaya
kepada mata.
memeluk,
meneduhkan.
di sekitar kita,
cinta leluasa
tumbuh
melahirkan hati
yang tenang.
2023.
DOA SEBELUM MAKAN
Tuhan, jadikan keberkahan
meliputi perangkat kami:
gigi kami mengunyah,
lidah kami mengecap,
esofagus kami menelan,
lambung kami mengolah,
tubuh kami sebaik-baik
tempat mencermati
karunia-Mu
Tuhan, segala yang kauberi
kami syukuri sepenuh hati
2023.
PADA KOTAK WAKTU
kepala kita adalah kotak waktu;
penyimpan pelbagai musik kesedihan
yang pernah diputar pada sebuah
pementasan sunyi tanpa sorak.
hari ke hari, kita mulai pandai
menirukan mana suara sepi
juga mana murka api.
kita pun fasih menghafal lagu,
persis seperti menghafal
makhraj kematian.
2023.
MENDARAS KITAB SUCI
ayat-ayat bersampan dari teluk mata
mengukur laju arus, mengarungi
luas samudera bashirah
rubu’ ke nishf,
nishf ke juzu’
surah ke surah
bagai kanal waktu
: bersinggah sebagai kembara
yang fasih mengeja harf-Nya
2023.
DALAM SEBUAH DOA
/I/
dalam sebuah doa,
terhampar sebuah taman
di mana buah hatiku—buah hatimu
saling berebut untuk memiliki ayunan.
kita pun hanya tersenyum,
tanpa menengahi lakon kecil itu.
/II/
masih dalam doa yang sama,
kita menasbihkan angan dan ingin
menghitung usia—menyisipkan nama,
melafalkan kesetiaan
menuju persimpangan ajal.
2023.