KAYU RAYAP

125 kali dibaca

KAYU RAYAP

Dua kali lima dalam sehari
Pendatang memuja kanan dan kiri
Berbicara dengan bahasa pun kadang mengiri 
Lambat laun sambil diberi makan isi kari 

Advertisements

Suara-suara beribu tiada nama 
Berpendar seperti kata 
Mengucap tak pakai isi hati 
Berkelakar seperti paling tahu sanubari 

Dua ribu tahun 
Dari akar, cacing bergeliat 
Berpucuk menjadi ulat 
Berranting menjelma lalat 
Berpohon dengan lebat 

Suara yang terdengar 
Tak soal satu atau dua 
Hidup yang ditancap 
Tak soal kawan atau lawan 

Mari bergembira 
Kayu itu berkeropos tua 
Sebentar jua berganti semen dan baja 
Habis dari tanah 
Pulang ke tanah 

Surabaya, 1 September 2024 .

KEHAMPAAN

Sang riang pula senang
Tak segan tak bersedih
Walau berpendar
Ia pula bersinar penuh keelokan

Tak menaruh jawaban-jawaban
Makin semakin padam
Setiap kala menjadi penuh muram
Seolah langkah tak lagi bersumpah paham

Ibunda pun mengetuk pintu
Bertanya kapan berpulang kepada sang Hyang
Keramat-keramat berakhir di kuburan
Pujian berlatar istana dan puan kecantikan

Sudahi,

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan