KIRIMAN AKHIR PEKAN

79 views

YANG DISELAMATKAN

i/
kerudungku berkibar disuluh
berpuluh angin
menyeberangi seluruh keinsafan
dan rasa ingin
antara takjub dan hening musabah diri
untuk kembali dalam garis ketentuan
illahi

Advertisements

ii/
disamping ketabahan pucuk senja
meneduhkan bermacam kesalahan
masa lalu
larut dalam gerimis diatas hamparan
laut biru
musnah dalam jangkauan pikiran
nan sempit
serupa menelan obat pereda rasa sakit

iii/
di dalam setiap sujud dan doa
aku mengurung sejarah tak terbaca
yang telah ditutup sebegitu rapat
dengan segala kasih-Mu,
yang tak surut tertambat

iv/
di atas rumah-Mu yang menjulang agung
aku melepas bayangan untuk merenung
menerbangkan begitu jauh rasa syukur
agar nurani ini selamat, dari kata hancur.

BEGITU MUDAH

pada malam afotik yang akhirnya menyerah
berhumus jawaban yang semakin lelah
meski tak pernah ingin menanyakan
ia kerap datang menandai kesakitan
pengingat untuk memupus harapan
yang akhirnya membungkus nurani
dengan kain kafan

berkali-kali, sebuah jejak menyambangi
berkali-kali kini hadir tanpa permisi
membawa aroma tanah yang kini menjadi gurun
seraya menabuh mimpi, tengah berkarat untuk bangun
meski berlapis-lapis air telah dilewatkan
kini, berlembar-lembar air mata menampik tujuan
teruntuk tajamnya ujung-unjung gerimis beku
akhirnya kini menusuk sekujur tubuh nan membiru

barangkali tak jua cukup
mekarnya sekuntum mawar dari sebuah kuncup
barangkali tak jua pantas
hanya untuk sekedar tersimpan dalam gelas

selayak kilau-kilau air, apakah semua ini harus serba mengalir
hingga tak sampai terpikirkan,
bagaimana seseorang mengolah keringat, menjadi ketulusan.

APALAH ARTI 

Apalah arti kata sebanding
jika tak pantas lagi untuk bersanding

Apalah arti kata setimpal
jika rasa telah berbatas jurang terjal

Apalah arti seimbang
jika salah satu belas kasih telah tumbang

Ekuivalen yang dijanjikan,
kini menembus degup-degup sekarat
sebuah ikatan
untuk pertemuan tanpa sapaan
atau bahkan perapian tanpa kehangatan.

KIRIMAN AKHIR PEKAN 

pengujung minggu. hiruk pikuk pelancong
riuh bertamu. dijalan-jalan sempit samping
rumahmu, atau sekadar lewat di layar sibuk
ponselmu. berdalih memadamkan kejenuhan
yang memanas. untuk tujuan, agar tetap waras

memamerkan tujuan destinasi dengan wajah berseri
sebagai lambaran. sembari beradu padu padan
tak terkalahkan. maka, setelahnya akan muncul berjejal
keinginan. atau sedih tanpa pencapaian. hingga mendadak
rendah diri dan beranjak sengit untuk segera menandingi

tak apa,
kau bisa mengirimkan foto yang telah lalu. yang mungkin
jarang terpikirkan olehmu. bagi yang telanjur jujur
bersikap lugu. mengunggah sesuatu dalam satu waktu

tak apa, asal terbukti kenyataan. bukan sekadar
khayalan atau pengakuan. ini hanyalah masalah waktu
untuk menenangkan ambisi, yang sungguh tak perlu. 

ilustrasi: lukisan jeihan sukmantoro.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan