MENDARAS DOA, BERLINANG AIR MATA
(Belasungkawa buat PP Al-Khoziny)
Aku mendaras doa,
yang lahir dari rahim takdir

Tentang pecah derai air mata
dari kolam tafakur,
khusyuk merangkai bunga cinta
di taman pondok keabadian
Mereka merakit jiwa,
dengan bulir bertangkai ilmu
bertanam benih pengetahuan
bersama jejak kalimat Ilahi
Tiba-tiba berguguran,
seikat takdir memeluk sunyi
membawa desah selaksa cita
ke pangkuan Robbul Izzati
Allahu Akbar!
Betapa berkelindan doa-doa
berbaris dalam derai air mata
Ya Robb!
Peluklah mereka dalam cinta-Mu
Sumenep, 01/10/2025.
WARTA LUKA NESTAPA
Pada lagu senja,
aku mengeja aksara Tuhan
Sekuntum berita,
adalah sekeping doa berderai
Rahim takdir bergelayut,
memendar lafal berselimut senyap
Kitab-kitab telah dibuka,
takdir melarung luka dan duka
Sumenep, 01/10/2025.
PILU DERAI AIR MATA
Aku memeluk senja,
ketika cahaya takdir bermunajat
di bibir dermaga melebur luka
Setangkai seroja,
aku larungkan pada pusara
nisan-nisan merepih sekuntum doa
Pada bait-bait puisi,
aku merakit diksi
dengan pilu derai air mata
Mengetuk pintu-Mu
bersuluh cahaya nirwana
Sumenep, 01/10/2025.