SETELAH SEPI
—Kepada Pram
Hujan jatuh
Menunggu pergimu
Menunggu sepimu
Menjelang keberangkatan
Sesiapa bertanya karangan bunga
Tapi untuk apa
Dan untuk siapa
Dan meniup angin basah
Melayu kembang merah
Jatuh satu
Jatuh satu
Bulir gerimis
Mengalir statis
Seekor kucing resah
Datang dari halaman sebelah
Mengendus bau tanah
Di bekas jejak sepatu merah
Ah, seandainya kata tak berjarak
Seandainya sepatu lars tak berjejak
Pada bumi manusia
Orang akan berpijak
Bertahun-tahun sudah
Bumi yang kaucipta dengan kata
Gembur oleh keringat dan darah
Subur oleh tawa dan air mata
Pada bumi yang kemudian sunyi
Setelah gugur daun-daun
Hujan jatuh menunggu pergimu
Menunggu sepimu
Mengalir jauh ke sungai kehidupan
Menyelam jauh ke lautan kata
Pada ibu dari segala peradaban
Pada ibu dari segala kemungkinan
2 Mei 2006.
MENITI WAKTU
Aku meniti waktu
menuju tanah-tanah
berbatu.
Sebab, di sanalah
kekasih
kelak kita menanam
buah rindu.
Aku mengukur jarak
menjadikannya seindah
berlarik sajak.
Sebab, di sanalah
kekasih
kelak buah rindu kita
beranak-pinak.