Cerpen berjudul “Kucing” karya Baitul Muttaqin Al Majid yang dirilis pada Selasa, 7 Maret 2023 lalu, merupakan tulisan ke-3000 karya santri yang dimuat di web www.duniasantri.co. Sementara itu, nama Elma Adkhayatul Fayzah, mahasantri Ma’had Aly Al Hikmah 2 Brebes, merupakan santri ke-1500 yang membuat akun sebagai kontributor/penulis untuk www.duniasantri.co. Elma terlacak melakukan registrasi pada Jumat, 10 Maret 2023 sekitar pukul 20.00 WIB, persis ketika artikel ini baru mulai dibuat judulnya.
Sungguh membanggakan, juga mengharukan. Tak terbayangkan sebelumnya oleh kami, para penggagas duniasantri ini, bahwa kehadiran www.duniasantri.co ini akan memperoleh sambutam dari kalangan santri dengan begitu antusias, juga himmah yang tinggi. Terbukti, semakin hari, sejak di-launching pada 17 Agustus 2019, makin banyak santri yang mencoba-coba dan akhirnya menjadi penulis, dan www.duniasantri.co pun mulai kebanjiran tulisan santri dari berbagai pelosok negeri.
Cerpen “Kucing” menjadi tulisan ke-3000 itu sebagai bukti nyata. Juga Elma Fayzah yang menjadi kontributor ke-1500. Bayangkan, hanya dalam waktu kurang lebih 3,5 tahun, web www.duniasantri.co telah menerbitkan 3000 tulisan yang, istimewanya, merupakan karya para santri Indonesia. Itu baru jumlah yang termuat sampai dengan 7 Maret 2023. Padahal, yang antre untuk dimuat masih begitu banyak —juga yang akan terus datang menyusul.
Dalam dasbor web duniasantri sampai saat tulisan ini dibuat, naskah yang tersubmit sudah mencapai 5.219. Jumlah yang bukan main-main untuk sebuah karya tulis. Memang tak seluruhnya layak muat, tapi apa pun itu tetap akan kami perlakukan sebagai karya tulis yang tersimpan rapi dalam “perpustakaan” kami.
Bagaimana profiling ribuan karya tulis santri ini? Data di dasbor menunjukkan, berdasarkan klasifikasi rubrikasinya, tulisan santri yang terbanyak ternyata merupakan opini. Jumlahnya mencapai 1.113 tulisan. Disusul kemudian berita (Teras) 461, puisi 400, cerpen 360, resensi buku (Pustaka) 183, profil tokoh (Sosok) 155, dan Santri Way 113. Empat rubrik yang lain jumlah tulisannya di bawah 100.
Data ini, tentu, menunjukkan bahwa concern, minat, dan kesanggupan para santri adalah di bidang penulisan opini dengan beragam topik. Tapi, begitu banyak cerpen dan puisi yang dimuat di www.duniasantri.co menunjukkan bahwa para santri juga memiliki concern, minat, dan kesanggupan yang tinggi pada bidang sastra.
Tapi mengukur keberhasilan sebuah gerakan literasi seperti ini tak melulu disandarkan pada produktivitas, melainkan juga pengaruhnya. Sedikit banyak, kehadiran www.duniasantri.co telah ikut menjadi bagian sebagai faktor yang mendorong kaum santri untuk semakin bergairah dalam mengembangkan literasi, terutama dalam kepenulisan.
Dari hari ke hari, misalnya, jumlah santri yang aktif menulis semakin banyak. Ada yang memulainya di www.duniasantri.co, santri-santri itu kemudian menjadi penulis di media-media lain, bahkan di media-media main stream. Tak sedikit santri yang sudah menerbitkan berbagai buku dengan beragam genre, atau membuka situs-situs sendiri sebagai media untuk mempublikasikan karya-karya sendiri. Di banyak daerah, banyak pula santri yang begitu giat terlibat dalam workshop-workshop penulisan. Penularannya terus bergulir ke mana-mana. Di mana-mana santri tak segan-segan lagi speak up! Speak up dengan karya tulis.
Sekali lagi, perkembangan ini sungguh membanggakan dan mengharukan, dan layak dirayakan. Dirayakan dengan cara membuahkan karya tulis yang semakin baik, semakin berkualitas.