Malam Apresiasi Budaya untuk merayakan hari lahir ke-5 jejaring duniasantri berlangsung meriah. Acara yang digelar di Selasar Masjid Pesantren Mahasiswa Al Hikam Depok, Jawa Barat ini diikuti seluruh santri Al Hikam, masyarakat umum, dan juga disiarkan live streaming melalui kanal YouTube.
Acara ini juga dihadiri Direktur Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an Al Hikam Dr KH Arif Zamhari, Dekan Fakultas Islam Nusantara UNUSIA yang juga seorang Pengurus PBNU Dr Ahmad Suaedy, dan Ketua PCNU Kota Depok KH Ahmad Solechan.
Acara ini dibuka oleh Gus Arif, sapaan KH Arif Zamhari yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam sambutannya, Gus Arif menekankan pentingnya pesantren meluaskan jejaring dengan dunia luar untuk mengembangkan pendidikan di pesantren sesuai perkembangan zaman.
“Saya menyambut baik kehadiran jejaring duniasantri untuk terus menjalin kerja sama dengan pesantren-pesantren. Ini bagian dari upaya meningkatkan perkembangan pesantren,” ujarnya.
Setelah sambutan dari pengurus jejaring duniasantri yang disampaikan Atiqotul Fitriyah, Ketua Dewan Pembina jejaring duniasantri Dr Ngatawi Al Zastrouw menyampaikan orasi budaya. Dalam orasinya, Kang Zastrouw, demikian sapaan akrabnya, mengingkatkan akan pentingnya kaum santri menjaga tradisi.
“Dalam perkembangan global yang karut marut ini, bangsa yang eksis adalah bangsa yang mampu mempertahankan dan sekaligus mengembangkan tradisinya. Karena itu, santri harus tetap berpijak dan berakar pada tradisinya. Di situlah khidmat jejaring duniasantri,” ungkap Kang Zastrouw.
Setelah orasi budaya selesai, KH Ahmad Solechan memimpin tahlil dan doa yang ditujukan untuk pendiri Pesantren Al Hikam KH Hasyim Muzadi dan salah seorang pendiri jejaring duniasantri Bisri Effendy. Kemudian, ditutup dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Dr Ahmad Suaedy
Musik dan Puisi
Bagian akhir dari Malam Apresiasi Budaya ini adalah pagelaran musik dan puisi, yang diawali oleh tampilan musik hadrah Majelis Shalawat Al-Hasyimiah Al-Hikam Depok. Disusul kemudian pembacaan puisi oleh santri dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nayla Autar dan Pesantren Al Hikam Depok Ahmad Dhiyaurrahman.
Yang paling menyedot perhatian adalah penampilan musisi Dima Miranda. Tampil solo dengan gitar akustik, tiga lagu yang dibawakan Dima memperoleh applaus panjang dari para penonton.
Malam Apresiasi Budaya ini ditutup oleh penampilan duo seniman muda Umam & Deri. Kedua seniman asal Pamulang, Tangerang Selatan, ini membawakan musikalisasi puisi yang merdu dan menyentuh.
Lomba Karya Tulis
Hasil penjurian lomba karya tulis bertema “Ekologi Kaum Santri” juga diumumkan pada pagelaran Malam Apresiasi Budaya ini. Namun, baru untuk penulisan artikel atau opini yang diumumkan. Untuk penulisan cerpen, tenggatnya diperpanjang sampai 31 Agustus 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada Oktober bersamaan dengan momentum Hari Santri dan Bulan Bahasa.
Seperti diumumkan oleh Ketua Dewan Pengurus jejaring duniasantri, Mukhlisin, pemenang lomba karya tulis Ekologi Kaum Santri untuk opini adalah Muhammad Zainudin Akbar sebagai Juara 1 dengan artikel berjudul “Hijaukan Pesantren, Hijaukan Negeri: Ekologi Kaum Santri di Era Modern”. Zainudin Akbar adalah siswa SMK Mantiyah Bekasi, Jawa Barat.
Sementara itu, Juara 2 diraih Abdul Holil, santri dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Artikelnya berjudul “Kiai Khariri Abdul Adhim, Sufi Pecinta Lingkungan Kebanggaan Ma’had Aly Situbondo”.
Sedangkan, Juara 3 diraih Hafiz Ihsan Asari, Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta. Artikelnya berjudul “Kolaborasi Pesantren dan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Hijau”.