Seumur-umur, saya itu tak pernah diganggu atau diusilin setan atau makhluk halus. Karena saya memang tidak terlalu percaya dengan hal-hal semacam itu. Okelah, saya percaya jika mereka itu ada. Tapi kalau mereka mengganggu kita, sepertinya harus punya effort lebih buat melakukan itu. Dan itu sepertinya tak bakal mereka lakukan, karena hantu tak mau capai-capai cuma buat menggganggu kita.
Tapi setelah apa yang saya alami belum lama ini, saya percaya bahwa mereka itu ada. Begini, saya tinggal di sebuah pondok pesantren di Yogyakarta. Saya masuk pesantren tahun 2019. Selama saya tinggal di situ, saya mendapatkan banyak cerita tentang hal-hal mistis di pesantren, mulai dari hantu penunggu kamar mandi sampai hantu penunggu masjid.
Saya awalanya agak heran, masa iya di masjid, tempat orang beribadah, ada hantu? Oke, saya ceritakan dulu hantu penunggu masjid ini. Bersumber dari apa yang saya dengar dari santri senior, konon ada sosok wanita yang bersemayam di lantai 2 masjid pondok. Dia suka mengganggu dengan cara masuk ke dalam mimpi santri-santri putra yang tidur di masjid. Biasanya ada saja santri yang tidur di bawah tangga menuju lantai 2 masjid. Jika ada santri yang tidur di situ, siap-siaplah mandi junub, sebab pasti mimpi yang enak-enak, alias mimpi berhubungan badan.
Hal ini bukan isapan jempol. Banyak santri yang menceritakan itu dan banyak pula yang menjadi korbannya. Ibarat tingkatan hadis, cerita ini mutawatir dan sahih. Walaupun saya belum membuktikan sendiri tidur di bawah tangga lantai 2 itu.
Sekarang perihal cerita hantu yang mengganggu saya, yaitu hantu penunggu kamar mandi. Ketika itu, saya hendak mencuci baju sekitar jam 2 malam. Biasanya, saya memang mencuci pada tengah malam dan sejauh itu tidak ada gangguan apa pun. Mungkin karena pondok sedang libur dan suasana begitu sepi, jadi momennya pas untuk mengganggu saya. Ketika sedang mengisi air ke ember, saya mendapat gangguan pertama, yaitu dilempar botol minuman plastik. Saya yang sedang fokus ke ember, sontak kaget. Siapa gerangan yang melempar itu? Tapi saya tak mengindahkannya dan terus mencuci.
Ketika itu keadaan kamar-kamar pondok yang jendelanya menghadap kamar mandi dalam keadaan mati semua, peteng ndedet. Ketika saya sedang asyik mencuci, tibalah gangguan kedua, saya dilempar tisu yang mengenai tubuh saya. Pada gangguan yang kedua ini, saya mencoba mengecek seluruh kamar yang jendelanya menghadap ke kamar mandi. Tak ada seorang pun yang hidup di situ. Saya hanya menemukan santri baru yang sedang tidur. Saya berpikir, tidak mungkin santri baru menjahili saya, kwanen. Akhirnya saya lanjutkan mencuci lagi.
Gangguan ketiga pun datang. Saya kembali dilempar tisu, tapi tisunya berbentuk bulat, seperti buat nyumpel hidung. Dan arah lemparannya datang dari atas. Kemudian saya langsung berpikir mengarah pada sosok pocong. Karena yang pakai sumpel hidung kan pocong. Saya mencoba tenang dan memberanikan diri menghadap ke atas, tapi setelah saya lihat ke atas, tidak ada apa-apa. Alhamdulillah, tidak diweruhi wujudnya.
Setelah mendapat tiga kali gangguan, saya langsung berhenti mencuci dan ke kamar. Cucian saya tinggalkan begitu saja. Kejadian semcam ini saya anggap sebagai tahap perkenalan antara mereka, para hantu dengan saya. Mudah-mudahan, jika sudah kenal saya tidak diganggu lagi. Supaya saya bisa tenang mencuci malam-malam.