NEGERI SISIFUS
Negeri kita, Tuan
Negeri para Sisifus
Tapi kita tak tahu, Tuan
Mereka mencintai batunya
Atau gunungnya
Atau kebodohannya
Lihatlah, Tuan
Setiap kali ganti masa
Setiap kali datang pemimpin baru
Mereka selalu mendorong batu
Batu-batu yang sama
Ke pucuk gunung yang sama
Lihatlah, Tuan
Sebelum sampai ke pucuk gunung
Batu-batu itu menggelinding
Jatuh di kaki gunung yang sama
Seperti masa-masa sebelumnya
Tapi mereka selalu mengira
Gunung-gunung itu kurang tinggi
Tapi mereka selalu mengira
Gunung-gunung itu kekurangan batu
Sisifus, oh Sisifus
Mungkin mereka lebih mencintai
Derita kita, Tuan
Bukan batunya
Bukan gunungnya
Bukan kebodohannya
Dan lihatlah, Tuan
Betapa bangga mereka
Mendorong batu-batu yang sama
Ke pucuk gunung yang sama
Lalu tergelincir dengan cara yang sama
Sebab itulah patriotisme
Bagi para Sisifus kita
Setubabakan, 2025.
SANTRI KUPU-KUPU
Aku dilahirkan dari kepompong
Bernama pesantren
Lalu aku menjadi kupu-kupu
Terbang dengan beribu sayap kebebasan
Melanglang ke negeri-negeri jauh
Yang tak disinggahi oleh kapal Nuh
Di negeri-negeri yang jauh
Kupu-kupu itu menyesap seluruh sari
Dari kelopak bunga kehidupan tak terperi
Yang dirahasiakan oleh semua kitab suci
Yang tak tercatat dalam hikayat para nabi
Dan yang luput disebut oleh para kiai
Beribu sayap membawanya terbang kembali
Pada negeri yang telah jadi setengah ilusi, setengah imaji
Kupu-kupu itu hinggap pada hidup yang hakiki
Menabur serbuk sari segala kehidupan
Pada segala apa yang bakal abadi
Ketika semua telah tunai
Setubabakan, 2025.