NU BERABAD-ABAD DI HATIKU
jika Chairil Anwar pernah menulis;
‘aku mau hidup seribu tahun lagi’
maka kutulis satu puisi
di satu abad NU ini
judulnya:
‘NU berabad-abad di hatiku’
isi puisinya:
doa dan perbuatan-perbuatan baik
buat bangsa tercinta
dan kita semuanya, bukan di dunia saja
lebih-lebih di akhirat kelak.
berbeda-beda tetap cinta,
itulah semboyan
bukan sembarang semboyan
semoga di hatimu juga
dipenuhi rindu-rindu-Nya
yang mampu melahirkan banyak kebaikan
di dunia yang kini sedang rawan
2023.
PASTI ADA NU
setiap kau dengar
tahlil dibacakan
sejuk masuk di lubuk hatimu
di situ pasti ada NU
setiap kau dengar
selawat dinyanyikan
teduh merasuk di lubuk batinmu
di situ pasti ada NU
setiap kau dengar
zikir sehabis sembahyang
takut-harap berkelindan di dadamu
di situ pasti ada NU
setiap tangan terulur
sehabis sembahyang
mendekap kasih sayang
di situ pasti NU berkibar
2023.
TAK ADA YANG LEBIH DAMAI
tak ada yang lebih damai
dari zikir sehabis sembayahyang
tak ada yang lebih damai
dari berselawat selalu kepada Junjungan
tak ada yang lebih damai
dari mendoakan orang yang sudah berpulang
tak ada yang lebih damai
selain membuat hati orang lain senang
2023.
PUISI BID’AH
mereka yang suka bilang
ini bid’ah itu bid’ah
pasti bakal bilang puisi ini bid’ah
tapi buat apa bilang bid’ah
kalau ternyata perilakumu
lebih parah dari bid’ah?
2023.
MENYALAKAN TRADISI
wali songo atawa wali sembilan
sudah demikian hebat
merawat Islam dengan
sikap ilmiah juga keramat
maka sebagai santri milenial
kita tidak boleh meminggirkan
kita harus menyalakan tradisi
di tengah-tengah gempuran teknologi
2023.
INGAT-INGAT 2024
mari kita ingat-ingat
nasihat Rendra dalam puisinya:
jangan sekali-kali gunakan agama
jadi lencana politik
sebab politik tak punya mata
tak punya hati
sedangkan agama adalah matahati
2023.