ALAM YANG SAKIT
Bumi bercerita
Dengan butala yang mengguncang
Gunung memuntahkan magma
Guguran tirta dari awan begitu lebat
Membanjiri penghuni daratan
Hutan yang dilahap api
Tertulis dengan begitu sempurna atas kehendak Tuhan
Pergantian musim terkadang membelot
Cahaya surya mendadak mencubit hati dan selerang
Alam sedang tak baik-baik saja
Manusia turut menoreh luka
Tanpa tahu malu
Tanpa peduli kepada generasi berikutnya
Riau, 13 Desember 2021.
RAYUAN MATAHARI
Bayu pagi menyapa hari
Kirana mulai melingkupi pertiwi
Elok nyanyian paksi
Birunya angkasa lukisan ilahi
Insan sibuk mempersiapkan senja
Namun, saat datang sang mendung
Semua kacau
Rencana terurai begitu saja
Kadang menoreh luka
Kadang membuat rasa
Sang matahari merayu alam
Riau, 28 November 2021.
SERPIHAN RINDU
Goresan tawa memenuhi diri karenamu
Setujuta kegembiraan menyeruak di kalbu
Cumbu yang menggema
Beringsut hilang bersamamu
Tersisa hanya rindu
Meratapi pilu
Suguhan candamu menguap
Seiring waktu menghilang
Sepasang merpati jalanan
Tertembak oleh pemburu
Lisan tak berkata
Namun, air mata bercerita
Riau, 15 November 2021.
TERJEBAK BAHAGIA
Gradasi kemewahan yang tak bisa didapatkan semua persona
Kesunyian mimpi pun tak ada yang mencari
Kosongnya jiwa karena lemah
Terbiasa oleh pertolongan tangan-tangan sang kuat
Fasilitas hidup yang mumpuni
Tak ada cela maupun kesah
Akan terjebak dalam pesona keangkuhan
Tak lihat jalan di depan netra yang sebu
Gelembung-gelembung kehampaan semakin menyesak kalbu
Orang lain menyebutnya bahagia
Lain dengan sukmanya yang mengeluh gabuk
Riau, 4 Desember 2021.