ODE UNTUK SEORANG GURU
Dalam pengembaraanku
Ia menjelma purnama
Yang menetaskan dungu
Dengan cahayanya.
Kaulah Guru
Yang menempa gerak langkahku
Menopang penat-lelahku
Penyulut kobar semangatku
Tiada sanggup luas cakrawala
Untuk melukiskan cahaya yang kau punya
Tiada sanggup dalamnya samudra
Buat menampung jasa yang kau beri
Izinkan aku menyulam kata
Yang mewakili rasa cinta
Untukmu guru
Penyuluh dari jiwa-ragaku.
Pay. Dung-dang, 2021.
MENGAPA SEKARANG
Mengapa baru sekarang aku menyadari
Tentang kehilangan tak lagi dicari
Dalam tubuh manusia
Menggila akan dunia-fana
Mengapa baru sekarang aku temukan
Perihal mendamba keangkuhan
Dengan kesadaran cukup jelas
Tak acuh dengan lenguhan memelas
Mengapa harus sekarang
Manusia benar-benar gila
Dalam setiap tipu daya
Penyesat jalan hidupnya
Mengapa sekarang?
Entah, aku benar tak paham
Segala hal tentang sekarang
Sudah tak lagi mencerminkan kehidupan.
Pay. Dung-dang, 2021.
JANGAN TANYA PADAKU
Jangan tanya apa, padaku
Musabab manusia yang diperbudak nafsu
Karena aku tahu kau bisa menjawabnya
Jangan tanya mengapa, padaku
Perihal dunia yang selalu diburu
Sebab aku yakin kau juga tahu.
Jangan tanyakan lagi padaku
Tentang kasih sayang
Lantaran jawabannya ada di dadamu
Yang kau sendiri menganggapnya tabu.
Pay. Dung-dang, 2021.
PINTAKU PADA TUHAN
Tuhan hanya pada-Mu aku memelas
Mencurahkan segala cemas
Menguntaikan segenap pinta
Mengadukan setiap derai air mata
Tuhan, jika hidupku hanya sebatas sakit