OPLAS MASAL
Seratus tahun lalu tiada masuk di akal sekadar air manusia harus membayar, namun kini banyak balita kurus tak peroleh air tawar.
Nenek-moyang borneo tak kenal jual-beli pohon. Sekarang pohon-pohon ditebang untuk dagang, juga rusa dan landak ikut diganyang demi hindari dompet kemarau.
Pohon ditebang, binatang dibantai, dan rahim bumi digempur besi tambang.
Racun-racun itu dipajaki. Setelah terkumpul, malah dipakai membajak lagi.
Hewan-hewan dikandangi. Hewan liar dikadali.
Sungai-sungai ditaburi plastik dan raksa, musnahkan hayati dan manusia.
Operasi plastik masal telah dimulai
Sejak kantung kresek dibuang ke dasar sungai.
Paiton, 2 Januari 2025.
PETANI ANDAL
Bang, ayo beli napas segar dari Utara
Ayo tuan
Anggrek pilihan
Anggrek sakral penghias teras, jika beli bakal hilang suara-suara tangis dari pinggiran tambang
Bang, ini bang!
Mumpung gaharu tinggal sebatang kami cari banting tulang
Ladang-ladang kami telantarkan
Tidak apa-apa, demi sebotol parfum
Jika ada penghalang kami pastikan hengkang
Bang, itu bang
Warga bakar-bakar hutan
Penjarakan bang! Atas nama jantung dunia
Bang, ini bang
Ada istana legal hendak dibangunkan
“Diam, padamkan suara kecil dari pinggiran.”
***
Cukup saudara-saudara!
Di sini tanah kita gembur. Padi, umbi, dan sejarah tumbuh subur
Harus merdeka sejak dalam periuk, kita penghuni surga
Kita sudah kaya punya semua dibutuhkan dunia
Apa lagi hanya sekedar makan sayur, tak usah sampai berlayar
Kita adalah petani handal dan pecinta penuh kasih
Sampai alam tak biarkan kita menangis
Di sini!
Sepetak tanah tumbuh pohon. Rantingnya jadi tangkai dunia berayun-ayun
Paiton, 4 September 2023.
AKROBAT TERDIDIK