PALESTINA YANG TERLUKA
—lagu-lagu adalah puisi; sendu.
I.
Atouna El Toufoule (Beri kami masa kecil)
Jeena N’ayedkon Bel-Eid Mnes’alkon
(Kami datang untuk mengucapkan selamat hari raya kepadamu)
Lesh Ma Fee ‘Enna La ‘Ayyad Wula Zeineh
(Mengapa di tempat kami tidak ada dekorasi hari raya?)
Ya ‘Alam Ardhi Mahroo’a
(Wahai semesta, tanah kami telah dihancurkan)
Ardhi Huriyyeh Masroo’a
(Tanah kami telah direnggut kebebasannya)
***
Mari sejenak melihat Palestina
; mari melihat kemanusiaan
yang ceroboh sekali
di sepanjang jalan
Gaza menjadi saksi
darah mengalir bagai air bersih yang melarat sekali dijumpai
di sana: tanah Palestina lebih mudah kau jumpai darah daripada air bersih
di sana: tanah Palestina akan lebih mudah dijumpai pejuang dan penyerang
yang dibatasi kemanusiaan
dan dipisahkan keserakahan.
II.
Samana ‘Am Tehlam ‘Am Tes’al El-Ayam
(Langit kami sedang bermimpi, bertanya kepada hari)
Wein Esh-Shames El-Helwe W-Rfouf El-Hamam
(Dimana matahari yang indah dan ke mana kepakan sayap burung merpati?)
Ya ‘Alam Ardhi Mahroo’a
(Wahai semesta, tanah kami telah dihancurkan)
Ardhi Huriyyeh Masroo’a
(Tanah kami telah direnggut kebebasannya)
***
Nyanyian adalah kata-kata
di dada Palestina: perjuangan adalah nafas
bagi Palestina: dukungan adalah dekap persaudaraan atas kemanusiaan mereka
yang terluka.
Sementara kata-kata dan suara (ini) juga bentuk kepal perjuangan.
untuk Palestina: tanah tempat dipijak, menyimpan kemanusiaan
yang meski terluka
berdarah-darah
tak boleh diambil kepemilikannya.
Selamanya: tanah Palestina adalah milik Palestina.
Selamanya: kemanusiaan adalah milik manusia.
III.
Ardhi Zgheere Metli Zgheere
(Tanahku Kecil, seperti aku yang mungil)
Atouna Es-salam ‘Atouna Et-Tufoole
(Berikan kedamaian, berikan kami masa kecil kami)
A’touna Et-Tufoole (Berikan kami masa kecil)
A’touna Et-Tufoole (Berikan kami masa kecil)
A’touna Et-Tufoole (Berikan kami masa kecil)
A’touna, ‘Atouna, ‘Atouna Es-Salam
***
Senyum dan tangis di bawah langit Palestina hanya dipisahkan oleh suara bom,
tekad dan ketakutan dipisahkan keyakinan
hari-hari adalah dekap perjuangan.
Ketenangan adalah impian yang diperjuangkan.
Semesta, tidakkah Palestina adalah saudara bagi seluruh yang berperikemanusiaan?
IV.
I am a child
(Aku adalah seorang bocah)
With something to say
(Yang ingin menyampaikan sesuatu)
Please listen to me
(Tolong dengarkan aku)
I am a child who wants to play
(Aku adalah seorang bocah yang ingin bermain)
Why don’t you let me
(Kenapa tidak kau biarkan aku)
My doors are waiting
(Pintuku menunggu)
My friends are praying
(Teman-temanku sedang berdoa)
Small hearts are begging
(Sebentuk hati mungil ini memohon)
Give us a chance Give us a chance
(Berikan kami kesempatan)
Please, please, give us a chance
***
Bermainlah anak-anak Palestina di atas tanah tempat mereka dilahirkan
di rahim yang mengalir darah merah mereka.
Senyum anak-anak selalu surga .
Di balik kepal tangan mereka
mengalir darah
kemudian digariskan menjadi pejuang kemanusiaan.
Para perempuan berdarah Palestina selalu tampak lebih gagah di atas bumi
yang sekaligus medan juang mereka.
Saat kita sibuk berdebat omong kosong soal harga diri
rakyat Palestina justru sedang sibuk betul berjuang tentang harga diri.
Sesederhana kemanusiaan yang terluka.
Merdeka adalah hak segala bangsa.
Semesta, tidakkah kau lihat betapa surga anak-anak
menyimpan harap dalam tatapnya yang antusias?
Seolah kemenangan selangkah lagi di depan mereka
tanpa pernah tahu
sejauh mana manusia lain mau peduli pada urusan kemanusiaan.
Bendera Palestina akan selalu berkibar di dada manusia
; yang manusia.
; yang berperikemanusiaan.
V.
A’touna Et-Tufoole (Berikan kami masa kecil)
A’touna Et-Tufoole (Berikan kami masa kecil)
A’touna Et-Tufoole (Berikan kami masa kecil)
A’touna, ‘Atouna, ‘Atouna Es-Salam
Jeena N’ayedkon Bel-Eid Mnes’alkon
(Kami datang untuk mengucapan selamat hari raya kepadamu)
Lesh Ma Fee ‘Enna La ‘Ayyad Wula Zeineh
(Mengapa di tempat kami tidak ada dekorasi hari raya)
***
Mari rayakan hari-hari patah hati
Palestina dan darah-darah suci
Israel dan segala bentuk caci maki
Anak-anak dengan segudang harapan
dan dunia yang kadang justru
hanya tahu menghakimi.
Mari rayakan hari-hari patah hati.
Tidak perlu menjadi penyair untuk merasakan pilu kata-kata
Palestina adalah saudara untuk segala bentuk perjuangan
derita mereka melukai kemanusiaan kita semua.
Mari bergerak. Mari berjuang.
; Palestina adalah segala bentuk perjuangan untuk kemanusiaan .
; Palestina adalah kemanusiaan yang terluka.