Perpisahan Santri karena Pandemi

111 views

Rencana perpisahan yang telah lama dirancang untuk menjadi kenangan terindah akhirnya berantakan karena pandemi. Itulah yang kami alami sebagai santri kelas 12 Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat ketika tiba-tiba badai Covid-19 datang menerjang.

Momen itu dimulai saat memasuki tahun ajaran baru. Itu adalah momen yang paling ditunggu oleh santri yang naik ke kelas 12, momen yang menuntut kami untuk menjadi dewasa, dan menjadi contoh bagi adik-adik kelas. Tapi itu tidak mudah. Begitu banyak kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari ujian Qurdits, mengikuti bimbel, hingga berbagai kegiatan lainnya yang dapat dikatakan sebagai syarat kelulusan santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah.

Advertisements

Tapi akhirnya sampai juga kami di pengujung tahun. Tiba saatnya kami bersiap diri untuk mengikuti Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Nasional yang akan dilaksanakan tiga bulan lagi. Gelisah, takut, senang semuanya bercampur aduk. Tiga bulan tidaklah sebentar. Kami menunggu momentum itu dengan antusias dan sabar.

Tapi tiba-tiba semuanya berubah ketika pandemi itu datang. Hilang, sirna. Semua rencana yang sudah kami susun rapi harus lenyap begitu saja. Mungkin untuk sekolah luar yang notabenenya bukan pondok, momentum bersama teman tidaklah begitu terasa. Beda halnya dengan kami, para santri ini. Semuanya dilalui bersama, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Kala itu Ujian Tengah Semester sedang berlangsung saat beredar kabar burung para santri mulai dipulangkan. Santri dengan marhalah atau tingkatan di bawah kami, terutama kelas 7, memang sudah sangat menantikan saatnya diizinkan pulang. Mereka merasa iri dengan santri pondok sebelah, yaitu Pondok Pesantren Al-Multazam, yang sudah terlebih dahulu dipulangkan. Sebagai kakak kelas, kami mencari kebenaran tentang informasi tersebut. Ternyata tidak benar, dan kami bersyukur karena berdiam diri di pondok akan jauh lebih aman daripada pulang ke rumah.

Sepuluh hari berlalu, kabar santri akan dipulangkan kembali beredar. Tak bisa dielakkan, kali ini bukan sekadar kabar burung; tapi kabar duka bagi kami. Saat itu, jalan menuju asrama sangat ramai oleh adik-adik yang berlalu lalang, memberi tahu satu sama lain, bahwa mereka akan dipulangkan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan