Pondok-pondok pesantren di Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat bersatu untuk melawan penyebaran virus Corona. Jaringan pesantren juga minta dilibatkan untuk dijadikan jaringan distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Imbauan agar masyarakat tidak terpecah belah dalam menghadapi wabah Corona disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) KH Zaini Ahmad belum lama ini. Masyarakat, tegasnya, jangan justru mudah terpecah belah di tengah pandemi virus Corona yang juga melanda Indonesia.
“Covid-19 ini adalah ujian dari Allah dan teguran bagi umat muslim yang harus kita hadapi bersama, tidak saja jadi tanggung jawab pemerintah tapi tanggung jawab bersama,” terangnya. Sebab, kiai yang biasa disapa Gus Zaini ini melihat masih saja ada tokoh masyarakat, pengamat, dan politisi yang mencari panggung dan memperkeruh suasana dengan menyalahkan pihak pemerintah.
“Ini bukan waktunya saling menyalahkan dan menjatuhkan. Saat ini kita sebagai masyarakat harus bersatu dan gotong royong dalam mengatasi ujian ini. Biarkan pemerintah bekerja, kita masyarakat juga harus ikut berperan aktif membantu,” kata Pengasuh Ponpes Al Ikhlas Pasuruan Jawa Timur ini
Adapun, IPI yang menjadi salah satu yang menjadi wadah pesantren dengan jumlah anggota mencapai 16 ribu pondok pesantren dan tersebar di seluruh Indonesia juga telah membentuk Satuan Tugas Pencegahan Covid-19. “Harapannya wadah ini dapat berkoordinasi, bersinergi, dan menggalang potensi pesantren untuk dapat berperan aktif membantu pemerintah mengatasi Covid-19,” tambahnya.
Pesantren Distribusi Bantuan
Sementara itu, Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten mengusulkan agar pesantren dijadikan jaringan distrubusi logistik untuk penanganan masyarakat terdampak Covid-19. Hal itu disampaikan Sekjen FSPP Banten Fadhlullah, Rabu (15/4/2020). “Dalam Musrenbang RKPD Banten 2021, kami sudah mengusulkan bahwa ponpes yang ada di bawah FSPP Banten siap menjadi jaringan distribusi logistik kepada masyarakat terdampak Covid-19,” kata Fadhlullah.
Dengan dukungan semua pihak, ia yakin yakin ekonomi masyarakat terdampak Covid-19 akan cepat pulih. “Kami juga ingin dukungan pemda, berupa pelatihan bagi santri di ponpes. Mudah-mudahan dari pelatihan ini lahir wirausahawan muda, bisa menciptakan lapangan kerja baru baik informal dan non formal,” katanya.
Selain itu, ucap dia, pihaknya juga mengusulkan adanya perhatian terhadap ustaz karena mereka terdampak Covid-19. “Perhatian ini penting, karena mereka sekarang tidak bekerja, tidak lagi mengisi pengajian, ngariung, dan yang lainnya,” ujarnya.