PERTANYAAN PANJANG
“Mengapa ikan tidak berenang saja pada dingin udara pagi?
Bukankan lebih senang berenang bersama kicau burung pipit?
Lalu bertengger pada ranting pohon jati yang hampir tumbang
Bersahut ceritakan betapa buruk mimpi semalam
Atau menghujat deras hujan menjatuhkan berkilo-kilo bakal kopimu?”
Tanyaku suatu perjamuan pagi,
pada cinta pertamaku.
Yogyakarta, 2021.
PELUK UNTUK BAPAK
Masih tersisa lima teguk robusta-mu
Semut-semut kecil merayakan rindu pada tipak ranum bibir itu
Hangat dan manisnya beku pada masa yang terburu
Sekali lagi,
Aroma keretekmu-mu membaur di dadaku
Berpesta dengan tungku kepelikan
Kusemai mawar biru pada istanamu
; yang akarnya menyangga kepenatan
Bibit mawarku kehausan
; maka ribuan doa kusiramkan
Kuingatkan,
Setiap senja pada ujung minggu
Kau mesti memanen kelopak mawar itu
Yogyakarta,2020.
INGAR-BINGAR DADAMU
Telah tergores rapi jauh di tepian purnama tahun ketiga
Kekar bahumu yang hampir terbungkuk direnggut masa
Kuceritakan pada putih dinding kehidupan
Lalu laba-laba belang memintalnya
pada rumah-rumah kecil di pojok dinding
Pada dadamu yang berisik setiap petang
Akan kusuguh tiga gelas wedang,
yang mendinginkan
yang menghangatkan
yang menyehatkan
Peluklah setiap teguknya lalu
semayamkan pada dada berisikmu.
Yogyakarta,2020.
👍👍👍
Mantabbb,,,,
“Bukahkan atau bukankah? Pada bait pertama baris kedua pada puisi Pertanyaan Panjang.
Mohon maaf kesalahan penulisan, yang dimaksud “bukankah” 🙏🏻