Virus Corona sudah mulai mewabah di Indonesia setelah beberapa orang dinyatakan positif terjangkit virus yang disebut COVID 19 itu belum lama ini. Kepanikan muncul, dan masyarakat melakukan berbagai upaya agar tak tertular. Bagaimana dengan santri? Inilah ragam cara kalangan santri menangkal penularan virus Corona: mulai dari menjalankan pola hidup sehat hingga mengucap doa sapu jagat.
Untuk mencegah penyebaran virus Corona di lingkungan mereka, Pondok Askar Kauny baik yang berada di wilayah DKI Jakarta, Bekasi (Jawa Barat), dan Lampung memilih menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia, WHO. Para santri Pondok Askar Kauny yang berjumlah sekitar 500 orang, secara khusus diajari dna dibimbing menjalankan prosedur pencegahan masuknya virus. Misalnya, bagaimana cara mencuci tangan dengan benar, berwudhu, membersihkan pondok dan lingkungannya, dan menjaga pola makan sehat nan seimbang.
“Kami langsung turun ke mahad (pondok) untuk mengedukasi para santri agar menjalankan anjuran dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah masuknya virus atau penyakit dari diri sendiri,” demikian keterangan Manajer mahad Askar Kauny, Azza Muhammad Nisfi pada Selasa (3/3/2020).
Karena itu, sering terlihat para santri Pondok membersihkan lingkungan dan fasilitas yang ada di pesantren. Bahkan, di tempat berwudhu pun tersedia hand sanitizer. Dengan begitu, tak seperti biasanya, kini saat berwudhu para santri mencuci tangan menggunakan hand sanitizer tersebut.
Lain lagi dengan Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Para santri di Pondok Lirboyo, selain diimbau berusaha secara dzahir dengan cara menjalankan pola hidup sehat, juga dianjurkan untuk berikhtiar secara batin, dengan cara berdoa. Untuk kasus ini, doa yang dianjurkan adalah “doa sapu jagat”.
Hal itu diungkapkan Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Abdullah Kafabihi Mahrus Ali, seperti dikutip Gomuslim. Menurutnya, ketika diberikan sakit di dunia, manusia dianjurkan melakukan ikhtiar dzahir (nampak). Tidak kalah penting, ikhtiar dzahir harus pula disertai doa kepada Allah SWT, sebab itu adalah perintah-Nya.
Dia menjelaskan, orang yang berdoa termasuk orang yang akan mendapatkan pahala. Apa pun alasannya, apa pun persoalannya, Kiai Mahrus Ali meyakini berdoa adalah solusi atas berbagi masalah tentu diiringi dengan ikhtiar yang terus menerus.
Lebih lanjut, Kiai Mahrus mengungkapkan bahwa terdapat doa-doa khusus yang dibaca saat menghadapi masalah tertentu. Seperti saat ini yang tengah marak, yakni virus Corona yang telah menyerang rakyat Indonesia. Menurut Kiai, doanya adalah sapu jagat yang bersumber langsung dari hadits Nabi.
“Allahumma ini as’aluka ashihah wal afiya wal muafata daima fidunya wal akhirat. Ini doa sapu jagat pengambilannya dari hadits. Kita minta kepada Allah sehat dunia dan akhriat. Jadi, kita minta sehat itu tidak hanya di dunia, kita minta kesehaan sampai di akhirat,” ujarnya.
Sementara itu, di Pondok Pesantren Nurul Ibad Lubang Buaya Jakarta Timur, para santri secara berjamaah mengikuti pembacaan shalawat Tibbil Qulub sekaligus doa bersama pada Selasa (3/3) malam. Kegiatan ini dilakukan juga sebagai ikhtiar atas merebaknya virus Corona di berbagai negara, termasuk Indonesia.
KH Ibnu Mulkan sebagai pengasuh pesantren mengatakan turut merasakan kekhawatiran soal mewavahnya virus tersebut. “Apalagi kami mengasuh puluhan santri serta siswa yang berada dalam lingkungan ini,” katanya. Menurutnya, untuk menangkal virus Corona tak cukup hanya diantisipasi dari sisi kesehatan. “Akan tetapi harus juga dengan pendekatan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Corona tidak menyebar luas di tanah air tercinta ini,” tandasnya.
Karena itu, melalui doa bersama dan pembacaan shalawat Thibbil Qulub, diharapkan semua umat manusia akan diselamatkan. “Semoga kita terhindari segala wabah penyakit rohani maupun jasmani,” harapnya.