Reposisi Perempuan Muslim di Era Digital

137 views

Perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sifat lembut dan penuh kasih. Namun, di balik sisinya yang lembut dan penuh kasih itu, perempuan adalah sosok yang juga cerdas, tangguh, dan pekerja keras. Melalui kecerdasannya itu perempuan juga dapat membawa perubahan.

Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan perempuan di dunia juga mengalami perubahan meskipun belum seutuhnya. Transformasi sosial dan modernisasi yang menawarkan berbagai perubahan di segala bidang, juga memberikan peluang bagi perempuan untuk bangkit dari keterpurukan dan ketidakadilan yang dialami selama ini.

Advertisements

Kemudian, di era modernisasi ini, pemikiran kaum hawa menjadi lebih modern. Kaum perempuan juga ingin memiliki karier yang bagus. Kaum perempuan juga ingin membuktikan bahwa dirinya bisa sejajar dengan kaum pria.

Dengan perkembangan teknologi yang lebih modern juga memungkinkan seorang perempuan untuk tetap dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam, baik di rumah maupun di luar, seperti  di perkantoran atau wilayah dunia kerja, misalnya. Modernisasi perlahan membawa perempuan terlepas dari belenggu dan tuntutan budaya yang mengharuskan perempuan terus termarginalkan. Selain itu juga, modernisasi telah menghasilkan pergeseran makna peran perempuan pada masa lampau dengan makna peran perempuan pada masa sekarang.

Kini, dalam dunia pekerjaan, tidak hanya mengandalkan kecerdasan dan kemampuan yang menjadi tolok ukur, namun juga skill dan EQ yang ada dalam diri perempuan. Karena itu, era digital saat ini juga tidak membuat perempuan surut dalam berkiprah, misalnya untuk turut membangun bangsa dan negara. Bahkan perempuan mampu berada di baris paling depan dalam membangun dunia kerja. Banyak hal positif yang ditorehkan, juga kemajuan dan kesejahteraan yang didapat banyak perempuan di berbagai bidang melalui digitalisasi.

Di Indonesia pun, peran perempuan semakin berkembang hingga mampu menduduki posisi penting dan strategis, baik dalam lingkungan masyarakat maupun dalam pembangunan yang meliputi berbagai bidang.

Dari sisi nilai-nilai modern, pandangan terhadap perempuan memang lebih terbuka dengan pendekatan yang non-diskriminatif antara perempuan dan laki-laki. Hampir tidak diragukan lagi bahwa kultur masyarakatnya selalu mengedepankan konsep emansipasi, kesetaraan, dan demokrasi.

Di era globalisasi ini peran wanita tidak hanya dalam keluarga untuk melayani suami dan anak, namun bebas untuk berkiprah dalam ranah publik maupun domestik dengan tetap memperhatikan tugasnya dalam keluarga. Dengan kata lain, bahwa wanita masa kini dapat berkonstribusi dalam segala bidang kehidupan masyarakat tanpa ada diskriminasi pembagian kerja.

Pada kenyataannya, memang telah banyak perempuan yang dapat membuktikan bahwa era globalisasi justru menjadi era yang baik untuk memajukan bangsa ini. Tentunya dengan memiliki bekal pendidikan dan menggali potensi diri sendiri.

Kekayaan dan kemiskinan bukan menjadi tolok ukur wibawanya seorang perempuan, namun  pendidikan dan semangat menuntut ilmu yang tinggi menjadi tolok ukur kehebatan dan kemampuan seseorang.

Di era digital ini, terlihat perempuan semakin percaya diri dan lebih cakap dalam memainkan banyak peran perempuan, misalnya dengan memanfaatkan beragam aplikasi di media sosial dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Kita sebagai perempuan harus dapat menularkan atau mengajarkan pengetahuan yang kita miliki untuk penguatan ekonomi melalui karya atau bisnis yang dijalankan. Perempuan yang hebat tidak hanya berhenti di satu karier saja, namun mempunyai semangat untuk mencoba hal-hal baru di era digital, misalnya dengan berwirausaha dan mampu mengembangkannya.

Contohnya seperti perempuan milenial yang juga memiliki pekerjaan sampingan. Seperti dengan membuka OlShop tanpa melupakan karier yang dimiliki. Sebab, di era digital masa sekarang ini perempuan memang dituntut untuk memiliki sikap mandiri.

Begitupun, kita sebagai kaum perempuan muslim harus tetap berjalan berlandaskan pada ajaran agama Islam. Artinya, kita sebagai perempuan harus mampu mengaktualisasikan peran kita di pelbagai macam bidang di kehidupan ini tanpa harus merasa takut dan terhalangi dengan stigma-stigma peran perempuan dahulu yang mana masih ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Kita sebagai perempuan harus tetap terus berinovasi, kreatif, serta mampu membangun strategi-strategi baru dalam kehidupan. Mengapa tidak jika perempuan mendapatkan kedudukan yang sama dengan laki-laki dengan kemampuan yang dimiliki?

Multi-Page

Tinggalkan Balasan