Akhirnya Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, mengizinkan ribuan santrinya pulang ke rumah masing-masing. Izin diberikan sebagai langkah untuk meminimalkan terjadinya kontak fisik antarsantri guna menghindari penularan virus Corona. Keputusan Pesantren Tebuireng Jombang tersebut berlaku sejak Rabu (25/3).
Seperti disampaikan Mudir Pesantren Tebuireng, H Lukman Hakim, bahwa keputusan untuk memberikan izin pulang ribuan santri telah diambil dalam rapat pengurus. “Sebetulnya memulangkan santri ini keputusan yang sulit. Tapi, majelis keluarga, pengasuh, dan pimpinan di Pesantren Tebuireng memutuskan santri dikembalikan kepada orang tuanya,” katanya kepada sejumlah media.
Keputusan memulangkan santri diambil setelah mencermati situasi akhir-akhir ini, di mana penyebaran Covid-19 kian masif ke seluruh penjuru Tanah Air. Jika santri dikembalikan kepada orangtua masing-masing, dikhawatirkan terjadi penyebaran virus Corona di lingkungan pesantren.
“Seketat apapun kami mensterilkan pesantren ini, tidak bisa karena guru-guru kami sebagian besar dari luar. Mereka setiap hari keluar masuk pesantren. Kemudian, pengiriman logistik tiap hari keluar masuk pesantren. Kami tidak mungkin mensterilkan itu,” terang H Lukman.
Setelah santri pulang ke rumah masing-masing, sebagian proses belajar mengajar dilakukan online. Tidak ada penjelasan sampai kapan para santri boleh kembali ke pondok. “Saat di rumah, kami meminta kepada para orangtua mengawasi santri agar tidak terjangkit Corona. Demikian juga santri diminta berdoa agar Indonesia selamat dari wabah ini,” pintanya.
Meskipun keputusan berlaku sejak Rabu kemarin, namun teknis pemulangan santri akan dilakukan secara bertahap. Pentahapannya berdasarkan kota dan waktu perjalanan agar proses pemulangan berjalan tertib serta menjaga keselamatan.
Para santri dari daerah aman dari penyebaran virus Corona di Jatim boleh dijemput orangtuanya. Namun, penjemputan dilarang menggunakan angkutan umum. Lokasi penjemputan dipusatkan di lapangan parkir kawasan Makam Gus Dur. Sedangkan, untuk santri putri di lapangan Universitas Hasyim Asy’ari. Pihak pesantren telah menyiapkan setidaknya 10 bus untuk memulangkan para santri yang berasal dari sejumlah provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan sekitarnya.