SAJAK-SAJAK ISRA’ MIKRAJ

120 views

ISRA’

Maha Suci Allah
Yang telah memperjalankan hambanya
Pada malam hari
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Advertisements

Kekasih,
Engkau terlelap di malam yang hening
Hingga datang Ruh Al-Amin
Membangunkan tidurmu atas perintah Ar-rahim

Kekasih,
Kau mendapatkan utusan agar menempuh perjalanan malam,
Dalam perjalanan itu, acapkali kau alami pemberhentian;
Seusai singgah di Madinah,
Kau berhenti di bukit Sinai; tempat Musa berteduh
kala letih diburu Fir’aun
Hingga di Baitul Lahm; tempat Isa dilahirkan

Kau dikejar Ifrit yang membawa obor membara
Kau lintasi sekelompok orang
yang sedang bercocok tanam, memanennya
lalu yang mereka tanam kembali seperti semula

Kau cium semerbak aroma Masyitah; Wanita pemegang keteguhan Iman
yang dihukum tak lazim oleh Raja dholim

Kau dipertemukan orang-orang yang memukuli kepalanya sendiri
hingga pecah dan utuh kembali

Kau lintasi orang yang mengenakan pakaian
hanya untuk menutupi kemaluan,
digiring seperti binatang ternak,
Lalu memakan tumbuhan berduri

Kau bertemu orang-orang
Yang makan daging busuk,
berenang di sungai darah
dan dilempari batu-batu

Kau lewati orang-orang
yang memotong lidah dan bibir sendiri
dengan gunting dari besi

kau bersua kaum yang mencakar wajah
dengan kuku panjang dari tembaga

Kau berjumpa pula dengan wanita
mengenakan perhiasan seba indah;
Gambaran dunia yang dapat melalaikan akhiratnya.

Hingga kau tiba di Baitul Maqdis;
Tempat terakhir sebelum menuju langit tujuh

MIKRAJ

Kekasih,
Kau tempuh perjalanan ke Sidratul Muntaha
dengan kendaraan yang lebih cepat dari cahaya

Kau tiba di langit pertama;
Dibukakanlah pintu langit pertama
Kau berjumpa Adam; bapak para manusia
Diucapkanlah salam padamu

Di langit kedua,
Kau berjumpa Yahya bin Zakaria dan Isa bin Maryam,
Diucapkanlah salam padamu

Di langit ketiga,
Kau berjumpa Yusuf,
Diucapkanlah salam padamu

Di langit keempat,
Kau berjumpa Idris,
Ia tersenyum, lalu diucapkanlah salam padamu

Di langit kelima,
Kau berjumpa Harun bin Imran
Diucapkanlah salam padamu

Di langit keenam,
Kau berjumpa Musa bin Imran
Diucapkanlah salam padamu.

Sebelum menuju langit tujuh, Ia tiba-tiba menangis
Lantas kau bertanya “Ada apa?”
“Aku menangis, karena ada orang yang lebih muda diutus setelahku,
tapi umatnya lebih banyak yang masuk surga daripada umatku,” Katanya.

Di langit ketujuh
Kau berjumpa Ibrahim,
Diucapkanlah salam padamu,
lantas mengakuimu sebagai pemimpin para Nabi

Hingga tiba di Sidratul Muntaha;
suatu tempat nan indah: batas antara langit dengan surga

Di tempat ini pula kau lihat Jibril
dalam wujud aslinya:
dengan memiliki enam sayap,
Dari bulu-bulunya, ia mengibaskan butiran-butiran yaqut dan permata.

KEKASIH

Keheningan pecah
Kerisauan musnah
Kesedihan remuk-redam
Kegelisahan hancur-lebur
Dada yang sempit itu telah diluaskan
Pikiran yang gelap itu telah tercerahkan

Oh kekasih,
Kekasihmu telah benar-benar memberi hadiah
Usai ‘Aamul Huzni’ yang cukup membuatmu resah
Satu per satu kekasihmu di dunia telah pulang
Namun engkau tak sendirian

Sang Maha Pengasih adalah kekasih sejati
Dialah yang memberi kasih sayang sepanjang zaman
Yang menghiburmu di kala sendu
Yang mengirimmu ke langit tujuh
Yang membuat peristiwa itu
menjadi sejarah besar sepanjang waktu

Gresik, 27 Rajab 1444 H.

sumber ilustrasi: republika

Multi-Page

Tinggalkan Balasan